TOXIC
PRODUCTIVITY
Setiap
hari, setiap orang selalu dituntut untuk selalu produktif. Banyak motivator
yang menyayangkan jika individu memakai waktunya untuk hal-hal tidak berguna. Produktif
itu memang pilihan yang baik dibandingkan bermalas-malasan. Tetapi bagaimana
jika kamu merasa sudah mengorbankan diri kamu, kesehatan mental, kesehatan
fisik, waktu bersama orang-orang berharga, me
time, dan tidak pernah lagi
ambil jeda untuk beristirahat?
Bisa jadi kamu bukan sekedar produktif, tapi sudah mengalami yang namanya Toxic Productivity.
Ternyata
terlalu produktif juga bisa menjadi racun bagi diri sendiri (Horton
International, 2024). Menurut Dr. Julie Smith -
seorang psikolog klinis dari Hampshire, Inggris -, Toxic Productivity adalah sebuah obsesi untuk mengembangkan diri dan
merasa selalu setuju jika tidak bisa melakukan banyak hal
Istilah lainnya adalah hidup sudah tidak lagi “Work Life Balance”. Individu hanya ingin
bekerja terus-menerus dan memiliki rasa bersalah jika beristirahat. Rasanya
perlu membuktikan sesuatu dari bekerja dan merasa cemas jika tidak bekerja
Burnout
atau merasa tidak bisa lagi melakukan sesuatu yang membuat happy, memiliki rasa bersalah jika tidak produktif, tidak pernah
puas, memprioritaskan makan, tidur, dan berkumpul dengan keluarga bukan lagi
menjadi prioritas adalah ciri-ciri Toxic
Productivity. Cemas, sensitive, dan rentan terhadap stress menjadi dampak
buruk dari Toxic Productivity. Toxic Productivity bukan hanya dialami kerja kantoran, atau
orang-orang dewasa yang sudah bekerja ya. Ternyata pelajar atau mahasiswa bisa
juga lho mengalaminya
Hal yang pertama yang harus dilakukan
untung mengatasi toxic productivity adalah
aware terlebih dahulu. Setelah sudah
menyadari keadaan yang dialami, boleh buat jadwal prioritas dan atur kembali
manajemen waktu dalam pekerjaan, tugas sekolah atau tugas perkuliahan. Jika
merasa sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi toxic productivity secara
mandiri, tetapi tidak berhasil, silahkan konsultasi ke psikolog atau psikiater.
Referensi:
BBC. (2020, Mei 18). BBC. Dipetik
November 2024, dari Youtube BBC : Toxic Productivity during lockdown:
https://www.youtube.com/watch?reload=9&app=desktop&v=r-rht7kCASo
Horton International, H. (2024). Understanding
Toxic Productivity: The Pitfalls and Solutions. Diambil kembali dari Horton
International: https://hortoninternational.com/what-is-toxic-productivity/
Ramadhina, C., Safitr, D., F. A., &
Fadilah, Q. (2023). PENGENDALIAN “TOXIC PRODUCTIVITY “ DALAM MENJAGA KESEHATAN
MENTAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DI MASA PANDEMI COVID-19. Interaksi
: Jurnal Ilmu Komuniasi, 250-266.
Comments
Post a Comment