Self Compassion Bentuk Welas Asih untuk Diri Sendiri

“It is impossible to live without failing at something,

unless you live so cautiously that you might as well not have lived at all –

in which case, you fail by default." Author JK Rowling




Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi

Perasaan gagal dan perasaan-perasaan negatif lainnya pasti sering dialami oleh siapa pun tanpa terkecuali. Pada dasarnya kegagalan itu hal yang wajar lho, begitu juga jika merasa kurang percaya diri, merasa bimbang dan ragu. Tapi begitu banyak orang yang suka men-judge diri sendiri, mengkritik diri sendiri, menganggap diri sendiri tidak berharga dan paling parahnya adalah suka membandingkan diri dengan orang lain. Pemikiran dan tindakan seperti ini jika terjadi terus-menerus akan memberikan dampak yang kompleks. Dari stress, sampai menjadi perilaku self harm  atau bahkan bunuh diri.  

Apakah soulmate LYS adalah salah satunya? sering melakukan hal-hal yang telah disebutkan diatas? Yukk mari kita kenalan dengan self compassion.

Perlu kita sadari dan kita ketahui bahwa hidup itu tidak selalu berjalan dengan sempurna. Maka, perlu welas asih untuk diri sendiri, rasa lapang dada, rasa penerimaan pada diri sendiri untuk menjalani kehidupan yang kadang kala sangat berat itu. Inilah yang disebut dengan self-compassion.

Kristin Neff (2011) mendefinisikan self compassion ialah bagaimana individu dapat memberikan perlakuan yang baik pada dirinya sendiri serta mengakui atas kekurangan yang ia miliki sebagai sesuatu yang wajar karena semua manusia pasti memiliki kekurangan. Penelitian Kristin Neff dan Pommier (2003) menjelaskan bahwa semakin meningkatnya kemampuan menyayangi pada diri sendiri (self compassion) maka akan mendorong pula untuk meningkatnya kepedulian kepada individu lain.

Self Compassion adalah welas asih pada diri sendiri dan tetap berdaya dengan segala tantangan, kegagalan, serta peristiwa kurang menyenangkan yang dihadapi. Berbeda dengan mengasihani diri sendiri yang berujung menjadi tidak berdaya sehingga memungkinkan menyalahkan diri terlalu buruk.

Lalu bagaimana cara melakukan Self Compassion?

Pertama, Supportif dan simpati kepada diri sendiri. Ketika mengalami kegagalan jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, atau dengan kasar mengritik diri sendiri. Perhatikan dan terimalah kekurangan yang ada dalam diri sendiri.

Kedua, Sadari bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna, begitu juga hari-hari yang kita jalani. Mungkin masalah, sumber stress berasal dari aspek keluarga , relationship, studi atau pekerjaan.

Ketiga, Self talk. Berhati-hatilah dalam menyampaikan sesuatu pada diri sendiri. Tubuh menerima apapun yang kita verbalkan, terutama jika sering menyampaikan hal-hal negatif, tubuh tidak dapat membedakannya. Seringlah melakukan self talk yang positif.

Keempat, Melakukan self care, misalnya bermeditasi, makan makanan yang sehat, merawat diri dengan skin care yang tepat, tidak tidur larut malam.

Kelima, Journaling. Tulis semua perasaan yang kamu alami. Saat kamu menulis, usahakan jangan menghakimi diri kamu sendiri. Benar-benar mindfulness  dan aware dengan  semua yang kamu rasakan, baik positif maupun negatif. Baik yang berasal dari situasi masa lalu, baik dari masa sekarang. Review-lah tentang kehidupanmu sendiri. Tentang journaling lebih lanjut akan dibahas di artikel selanjutnya ya.

See you!!!

 

Referensi:

Kristin Neff, Self Compassion: The Proven Power Being of Kind to Your Self, (Australia: HarperCollins Publishers, 2011), 6.

Kristin Neff, “Self Compassion: An Alternative Coceptualization of a Healthy Attitude Toward Oneself”, Self and Identity, Vol. 2 No.2 (2003), 88.

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?