Mindfullness untuk Mengendalikan Instrusive Thoughts



Penulis: Glory Sepsi Sinaga, S.Psi

    Pasti dong, soulmate LYS pernah lagi asik kerja, eh tiba-tiba kepikiran sama drama korea yang pernah ditonton. Kalau dramanya sedih, bisa tiba-tiba mood juga jadi sedih. Kalau dramanya romantis bisa jadi salah tingkah sendiri. Atau skenario-skenario lain yang mungkin timbul diotak secara tiba-tiba. Pengalaman beberapa orang, pernah nonton zombie sudah bertahun-tahun yang lalu, tetap kepikiran terus-menerus, apalagi jam tidur malam. Beberapa sampai ketakutan memikirkan bagaimana jika seluruh manusia di dunia ini menjadi zombie. Pikiran Intrusif terjadi secara random dapat meliputi imajinasi atau pikiran-pikiran negatif lainnya.

    Menurut Wikipedia, pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Sedangkan Pikiran intrusif didefinisikan sebagai “peristiwa kognitif apa pun yang berbeda dan dapat diidentifikasi, yang tidak diinginkan, tidak disengaja, atau gambaran atau pemikiran aneh dan tidak menyenangkan yang tak terduga serta muncul tiba-tiba. Mengutip Medical News Today, intrusive thoughts adalah pikiran tak diinginkan yang entah muncul dari mana. Kemunculannya dapat menimbulkan perasaan mengganggu dan tidak nyaman, bahkan bisa sampai mendistraksi seseorang dari aktivitas hariannya

Contoh lain dari pikiran Intrusif yaitu (Sarah Bence, 2023), :

  • Pikiran kekerasan yaitu melibatkan gambaran, ide atau fantasi kekerasan seperti membahayakan diri sendiri atau orang lain. Misalnya, berpikir untuk melukai seseorang meski individu tersebut tidak memiliki niat untuk melakukannya
  • Pikiran fantasi seksual yaitu mencakup pikiran/ide atau fantasi seksual yang tidak diinginkan misalnya, muncul gambaran seksual secara tiba-tiba dan memicu ketidaknyamanan
  • Pikiran tentang agama : pikiran yang berkaitan dengan agama atau keyakinan spiritual juga dapat menjadi intrusif (misalnya : seseorang dapat memiliki keraguan tentang keyakinan agamanya secara terus-menerus atau memertanyakan/meragukan diri apakah dia melakukan sesuatu yang dianggap dosa)
  • Pikiran tentang kesehatan : berfokus pada penyakit atau ketakutan akan kesehatan yang buruk. Seseorang mungkin terobsesi dengan pikiran bahwa mereka memiliki penyakit serius, bahkan meski tidak ada bukti medis yang mendukung
  • Pikiran kecemasan (anxiety thoughts) : berhubungan dengan kecemasan umum, seperti khawatir berlebihan tentang masa depan, pekerjaam atau relasi/hubungan. Pikiran tersebut seringkali bersifat negatif dan memicu perasaan cemas.
  • Pikiran tentang rasa bersalah : melibatkan perasaan bersalah yang tidak beralasan atau merasa individu telah melakukan yang salah meski perasaan mereka tidak berdasar.
  • Pikiran tentang rasa aman : melibatkan rasa tidak aman atau khawatir tentang keamanan diri sendiri atau orang yang dicintai.
    Pada banyak kasus, intrusive thoughts yang terjadi tidak memiliki arti khusus. Selama kamu  menyadari bahwa itu terjadi hanya dalam pikiran dan tidak ingin menindaklanjutinya, maka hal tersebut tidak berbahaya. Namun, jika pikiran ini menjadi sangat mengganggu dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau memicu stress yang signifikan, ketidaknyamanan, menganggu produktivitas, memicu rasa bersalah secara konstan dan tidak beralasan, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan professional.

      Pada dasarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pikiran intrusive agar kesehatan mental tidak terganggu. Salah satunya adalah mindfullness. Konsep dasar mindfulness adalah selalu berusaha sadar dan memberikan perhatian terhadap apa yang dilakukan sehingga dapat mengarahkan perhatiannya pada proses penjernihan pikiran dan juga pembebasan diri (Creswell, 2017).
         Mindfulness adalah latihan mental yang melibatkan membawa perhatian dan kesadaran pada saat ini. Daripada membiarkan pikiran mengembara dari satu tempat ke tempat lain atau memikirkan pikiran, emosi, atau kekhawatiran tertentu, perhatian penuh bertujuan untuk membawa pikiran hadir hanya pada saat ini. Pada akhirnya, tujuan dari mindfullness dapat dilakukan dengan self talk, jurnalling, meditasi ataupun relaksasi. Selain itu, manfaat dari mindfulness juga sering dikonseptualisasikan sebagai selfcontrol. Hal ini dikarenakan mindfulness menitikberatkan pada keadaan saat ini dan kesesuaian tindakan pada stimulus yang muncul, sehingga dapat mendorong individu untuk mengontrol dirinya. 
       Jadi, jika soulmate LYS tiba-tiba mengalami intrusive thoughts boleh banget melakukan teknik Mindfullness ya. Mengamati apa yang terjadi pada saat itu tanpa menghakimi, dan mendorong relaksasi dalam prosesnya. 

Ayo  kendalikan Pikiran Instrusif-mu, jangan sampai    instrusive thoughts    yang menguasai kamu!


References
Burson, E. D. (2023, Agstus 22). Can mindfulness help me cope with intrusive thoughts? Retrieved
from NOCD: https://www.treatmyocd.com/what-is-ocd/info/ocd-stats-and-science/can-mindfulness-help-me-cope-with-intrusive-thoughts

Creswell, D.J. (2017). Mindfulness Interventions. The Annual Review of Psychology, 68: 491-516. DOI:10.1146/annurev-psych-042716-051139.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pikiran

Sarah Bence, O. (2023, April 21). What Do Intrusive Thoughts Mean? Retrieved from VeryWell Health:
https://www.verywellhealth.com/intrusive-thoughts-7370838

Today, M. N. (2022, October 22). What are intrusive thoughts? Retrieved from Medical News Today:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/intrusive-thoughts#what-are-they
               

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?