Diskusi Sehat dengan Orang Tua



Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Mendiskusikan sesuatu dengan orang tua kita dapat menjadi suatu hal yang tidak terlalu kita senangi apabila orang tua kita bukan tipe orang tua yang dapat diajak berbicara, bukankah demikian, Soulmate LYS? Rasanya, jauh lebih mudah untuk berdiskusi dengan teman-teman kita daripada dengan orang tua kita. Tetapi, ada kalanya suatu hal memang mesti didiskusikan dengan orang tua kita, dan harus orang tua kita, tidak dapat dihindari. Kita tetap perlu tahu tips-tips diskusi sehat dengan orang tua, di mana orang tua kita dapat mendengarkan kita dan di mana kita dapat mendengarkan orang tua kita. Berikut adalah tips-tips yang dapat dicoba:

  1. Mengetahui apa yang kamu butuhkan dari orang tuamu. Apakah kamu butuh untuk didengarkan? Apakah kamu butuh bantuan? Apakah kamu butuh semangat? Apakah kamu butuh saran? Apakah kamu butuh restu? Dengan kamu mengetahui apa yang kamu butuhkan, kamu akan lebih mudah untuk menyusun kata-kata untuk disampaikan kepada mereka. Sebagai contoh: “Aku hanya ingin didengarkan tentang masalah ini. Aku belum siap menerima saran.” “Aku butuh saran atas sesuatu. Apakah kita bisa bicara?”

  2. Sadari perasaanmu tiap kali kamu ingin mendiskusikan sesuatu dengan orang tuamu. Apakah kamu khawatir dengan respons mereka? Takut mereka akan marah dan kecewa? Malu karena harus membukakan diri di hadapan mereka? Merasa bersalah karena kamu sedang memiliki masalah besar? Perasaan-perasaan ini memang dapat menghalangi kita untuk berdiskusi dengan orang tua kita, tetapi kita dapat mengikutsertakan perasaan ini ke dalam diskusi. Sebagai contoh: “Aku mau bilang sesuatu. Tapi aku takut kalian akan marah.” “Aku khawatir dengan reaksi kalian ketika kalian mendengar ini dariku. Tetapi aku harus mengatakannya.”

  3. Latihan! Kalau kamu merasa kamu akan gugup, kamu akan menangis ketika berdiskusi dengan orang tuamu, cobalah untuk berlatih di depan cermin atau di depan teman-temanmu. Latihan dapat membangkitkan kepercayaan diri dan membuatmu lebih “luwes” dalam penyampaian kalimat nantinya.

  4. Memilih tempat dan waktu yang tepat untuk berbicara. Perhatikan apa yang sedang mereka lakukan. Apakah mereka sedang sibuk atau sedang rileks? Pastikan lingkungan kalian tidak penuh dengan distraksi dari luar.

  5. Tidak memiliki ekspektasi tinggi pada orang tua. Pada akhirnya, kita tidak dapat mengontrol reaksi orang tua kita. Apabila sudah melakukan tips-tips di atas tetapi mereka tetap memberikan reaksi yang tidak terlalu baik, kita tidak dapat mengendalikan itu. Kita tetap perlu bersiap akan dimarahi atau menerima respons yang tidak diharapkan. Mencoba untuk memahami orang tua kita juga adalah langkah yang baik. Mungkin, orang tua kita hidup di zaman yang berbeda dengan kita. Jadi, sudut pandang mereka tidak sesuai dengan permasalahan kita. Mungkin, orang tua kita kurang cocok untuk pembicaraan dan diskusi yang emosional karena sudah terbiasa tampil tangguh dan kuat di depan orang-orang. Kita tidak dapat menyalahkan itu. Yang penting, pesan kita tersampaikan.

Semoga tips-tips ini membantu Soulmate LYS. 🤗❤️✨ Semoga hubungan Soulmate LYS dengan orang tua Soulmate LYS dapat semakin nyaman dan terbuka, walaupun mungkin membutuhkan waktu. Semoga hidup Soulmate LYS sekeluarga didamaikan. 🤗❤️✨


DAFTAR REFERENSI

Barnes, M. J. (2021, October). Talking to Your Parents or Other Adults. Nemours: TeensHealth. Retrieved from https://kidshealth.org/en/teens/talk-to-parents.html


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?