Love Language: Bagian 1


Love Language: Bagian 1

Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Hai, Soulmate LYS! Bulan Februari, bulan kasih sayang, nih. ❤️ Tentunya Soulmate LYS pernah dengar apa itu love language, dong. 👀 Betul sekali, bahasa cinta, baik yang ingin kita dapatkan dari orang lain maupun yang kita biasa tunjukkan untuk orang lain. Pada bulan Februari ini, mari kita bahas tentang love language, dimulai dari love language pada umumnya terlebih dahulu.

Love language terdiri dari lima macam:

  1. Words of affirmation. Jika kamu memiliki love language ini, maka kamu senang membagikan kata-kata positif untuk orang lain. Kamu senang memuji mereka, kamu senang menyemangati mereka, kamu senang melibatkan kata-kata dalam menunjukkan kasih sayangmu, dan kamu benar-benar sungguh-sungguh dalam mengucapkannya. Itu untuk dirimu yang memberikan cinta. Jika kamu menginginkan words of affirmation dari orang lain, maka artinya kamu seringkali menemukan dirimu perlu untuk disemangati, diberikan kalimat-kalimat yang uplifting dan encouraging, dan dipuji dengan kata-kata. ❤️ Mereka dengan love language ini sangat sensitif dengan kata-kata, jadi mereka biasanya cukup sensitif dengan kritikan dan penghakiman.

  2. Quality time. Jika kamu memiliki love language ini, maka kamu senang menghabiskan waktumu dengan orang yang kamu sayangi. Kamu senang bermain dengannya, mengobrol dengannya, bahkan sekadar dia ada di dekatmu, tanpa kalian bicara ataupun melakukan apa-apa, kamu sudah bahagia. Kamu senantiasa berharap dia ada di dekat ataupun di sampingmu, melakukan sesuatu yang bermakna. Kamupun akan memberikan 100% waktumu untuknya tanpa gangguan apa pun dari luar, misalnya handphone. Biasanya orang dengan love language ini tidak suka jika di tengah-tengah pertemuan kita malah asyik dengan ponsel kita, nih. 📵

  3. Acts of service. Kamu dengan love language ini senang membantu orang lain dengan sepenuh hati, misalkan dengan menanyakan “apa yang dapat aku bantu?” atau membantu tanpa bicara. Misalkan kita melihat orang tua kita sedang berberes rumah, kitapun ikut membereskan rumah tanpa disuruh. Misalkan kita melihat teman kita menangis, kita menyiapkan tisu atau air putih untuk mereka. Itu untuk kita yang memberikan cinta. Biasanya, orang dengan love language acts of service mengharapkan bantuan secara nyata dibandingkan dengan kata-kata penyemangat. Mereka sangat menjunjung tinggi pertanggungjawaban atas aksi kita, jadi jangan sampai kita melakukan hal yang aneh-aneh dan menyinggung perasaan mereka. 🙊

  4. Physical touch. Kamu dengan love language ini senang sekali melakukan kontak fisik dengan orang lain untuk menunjukkan rasa sayangmu. Contoh yang paling sederhana, memberikan pelukan atau tepukan di punggung. Senang bergandengan tangan. Tidak keberatan cipika-cipiki. Dan mereka dapat berharap memperoleh perlakuan yang sama dari orang yang disayanginya. Mereka senang dipeluk atau ditepuk punggungnya. Mereka senang diusap rambutnya. Mereka senang bergandengan tangan. Dan lain sebagainya. 🤗

  5. Receiving gift. Kamu dengan love language ini, sesuai namanya, senang memberikan hadiah dan kejutan untuk orang lain, sesederhana apapun itu. Ucapan selamat ulang tahun. Memberikan cokelat tiba-tiba, hanya ingin memberikan saja. Memberikan kado, sesederhana apapun itu. Dan kamu dapat berharap orang yang kamu sayangi memberikan hadiah dan kejutan yang serupa, sesederhana apapun itu. Kamu mengapresiasi hadiah sekecil apapun, karena yang penting adalah kasih sayang di dalamnya. 🎁

Kadang-kadang, love language yang kita berikan pada orang lain “tidak sama” dengan love language yang kita inginkan dari orang lain. Misalkan kita senang memeluk orang lain, tetapi untuk orang lain memeluk kita, orang tersebut harus meminta izin terlebih dahulu. Itu tidak apa-apa, dinamika love language dapat bermacam-macam. Ada pula yang love language yang diberikan “sama” dengan love language yang diharapkan dari orang lain. Misalkan Minlove senang dengan words of affirmation dan senang memberikan words of affirmation juga. Love language kita juga belum tentu hanya ada satu! Bisa dua, tiga, empat, atau bahkan semuanya. Dinamikanya sangat spesial dan beragam. ❤️

Kalau Soulmate LYS mau tes love language, bisa di link berikut ini: https://5lovelanguages.com/quizzes/love-language

Sekian dari Minlove, dan artikel berikutnya masih akan membahas tentang love language, tetapi self-love language! Ditunggu. 🤗

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more