Posts

Showing posts from November, 2023

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...

Perfeksionisme dan Sampai Manakah Dapat Ditoleransi?

Image
Perfeksionisme dan Sampai Manakah Dapat Ditoleransi? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Tidak ada hal yang sempurna di dunia ini—kita pasti sudah sering mendengar kalimat itu. Tetapi, seorang perfeksionis sudah pastinya mengejar “kesempurnaan”, mengejar “hasil yang baik”, yang belum tentu ada dalam dunia ini. Sebetulnya, ketika perfeksionisme diikuti dengan pemikiran “tidak ada hal yang sempurna di dunia ini” tetapi tetap ingin melakukan yang terbaik, itu adalah versi “sehat” dari perfeksionisme. Mereka yang selalu berusaha untuk tampil secara maksimal dalam aspek apapun yang mereka jalani, mereka yang juga tahu bahwa mereka dapat melakukan suatu kesalahan tetapi mereka juga dapat memperbaiki itu, mereka yang dapat mengakui dan bangga atas pencapaian yang mereka miliki, itu adalah contoh dari sisi perfeksionisme yang sehat. Jadi, tidak selamanya perfeksionisme itu buruk. Tetapi, jika kita benar-benar mengejar “kesempurnaan” yang “tidak realistis”, kita mulai sering mengkritik diri se...

Menghadapi “Inner Shadow”

Image
Menghadapi “Inner Shadow” Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Kita selalu memiliki “sisi terang” yang kita banggakan dan kita sukai dan kita tunjukkan pada publik, sementara ada juga “sisi gelap” kita yang kita tidak sukai dan kita tidak ingin ia ada sehingga kita secara sadar ataupun tidak sadar “mengabaikan” si “sisi gelap” ini sampai dia terlupakan. Dikarenakan rasa malu, sedih, kecewa, marah, dan emosi-emosi negatif ataupun pikiran-pikiran negatif lain yang muncul tiap kali kita mengingat si “sisi gelap” ini, kita jadi tidak mau memiliki “urusan” dengan si “sisi gelap” ini. Jadilah ia “diabaikan” secara terus-menerus, padahal dia selalu ada, dan berisiko akan “mengamuk secara membombardir” apabila dia terus-menerus diabaikan oleh kita. Sebagai contoh, kita pernah dibilang “cerewet” oleh orang lain. Kita tidak suka sisi cerewet itu, makanya kita jadi orang yang tidak banyak bicara dan menunjukkan persona di publik sebagai orang yang lebih banyak diam dan senang mendengarkan. Namun,...

Stop Fokus “Improving Yourself”

Image
  Stop Fokus “Improving Yourself” Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Sudah sering sekali kita mendengar gaungan-gaungan di media sosial terkait “self-improvement”, terkait “menjadi versi terbaik diri sendiri” dan tentu itu adalah hal yang baik. Self-improvement adalah proses seumur hidup. Kita akan selalu “tumbuh dan berkembang”, karena kita akan selalu “berubah” setiap saat. Kita lima menit lalu tidak sama dengan kita sekarang, sesederhana itu. Self-improvement juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan mental kita, sebagaimana itu dapat membuat kita lebih produktif, lebih mudah bersosialisasi, lebih mudah bounce back ketika dalam posisi sulit, tergantung kita self-improvement di aspek apa terlebih dahulu. Tetapi, pernah nggak, sih, terpikirkan “duh, aku capek self-improvement terus”, “sampai batas mana, sih, mesti self-improvement terus?”, “apa self-improvement itu berarti kita tidak boleh diam?”. Nah ..., inilah yang akan kita bahas dalam artikel kali in...