Efek Media Sosial pada Kesehatan Mental: Memahami Dampaknya dan Cara Mengelolanya

Efek Media Sosial pada Kesehatan Mental: Memahami Dampaknya dan Cara Mengelolanya

Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Hai Soulmate LYS. Bagaimanakah kabar kalian pada hari ini? Semoga baik-baik saja, ya. Jika belum baik-baik saja, semoga segera diberikan kedamaian dan juga ketenangan untuk Soulmate LYS yang belum merasa baik-baik saja. Soulmate LYS tentu saja tahu apa itu media sosial, ya. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Discord, WhatsApp, LINE, dan lain sebagainya. Apakah Soulmate LYS tipe yang senang menggunakan media sosial atau tidak? Ya, betul, Soulmate LYS, kita akan berbicara tentang efek media sosial pada kesehatan mental kita. Kita akan belajar mengenal dampak-dampaknya pada kesehatan mental kita dan cara-cara untuk mengelola waktu penggunaan media sosial kita. 🙂 Tanpa berlama-lama, mari kita mulai dari manfaat media sosial untuk kita. Ya, betul, media sosial tentu saja memiliki manfaat yang positif untuk kesehatan mental kita. Di antaranya:

  1. Untuk berkomunikasi dan up to date dengan keluarga, teman, dan kerabat, terutama jika mereka berdomisili jauh dari domisili kita.

  2. Menemukan teman dan komunitas baru, serta membentuk koneksi dengan orang-orang yang memiliki selera, minat, dan ambisi yang serupa dengan kita.

  3. Meningkatkan awareness terhadap isu-isu penting dan terkini.

  4. Mendapatkan atau memperoleh dukungan emosional ketika mengalami masa sulit.

  5. Mempermudah koneksi sosial untuk orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, atau untuk orang-orang yang memiliki social anxiety.

  6. Mendapatkan tempat untuk mengekspresikan diri.

  7. Mendapatkan tempat untuk mempelajari hal-hal penting dan terkini.

Nah, lihat, Soulmate LYS. Ternyata banyak juga, ya, manfaat media sosial untuk kesehatan mental kita. Dapat meningkatkan pengetahuan kita juga, lho, jadi kita selalu up to date dan tidak ketinggalan informasi-informasi penting. Akan tetapi, Soulmate LYS, menggunakan media sosial harus tetap berhati-hati dan dalam batas yang sewajarnya, sebab penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan dampak-dampak negatif seperti di bawah ini:

  1. Ketidakpercayaan diri akan hidup atau penampilan diri.

  2. Mengalami FOMO (Fear of Missing Out) dan adiksi (ketergantungan) pada media sosial.

  3. Meningkatkan risiko isolasi diri dari kehidupan sosial secara offline di dunia nyata yang dapat meningkatkan tingkat kesepian.

  4. Meningkatkan risiko mengalami depresi dan kecemasan, disebabkan oleh beberapa faktor tertentu seperti social comparison (membandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial), insecurity (ketidakpercayaan diri akan hidup dan penampilan diri), mengalami cyberbullying (perundungan yang terjadi di media sosial), dan lain-lain.

  5. Memiliki risiko dapat menimbulkan self-absorption (sifat self-centered, egois, dan selalu menganggap diri sendiri yang paling benar, serta tendensi sering mencari justifikasi/pembenaran di media sosial terlepas dari apakah sudut pandang atau perilaku yang dimiliki akurat atau tidak).

Waduh, dampak-dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan tidak terdengar baik, ya, Soulmate LYS. 😱 Oleh karena itu, mari kita melakukan hal-hal di bawah ini agar kita terbebas dari dampak-dampak negatif tersebut:

  1. Menggunakan media sosial dalam batas yang sewajarnya, tidak sampai mengganggu aktivitas offline di dunia nyata yang kita miliki, tidak sampai mengganggu jam tidur kita, dan tidak sampai mempengaruhi emosi dan suasana hati kita setiap harinya.

  2. Mengalihkan fokus kita, tidak hanya ke media sosial, tetapi juga ke aktivitas offline seperti pergi jalan-jalan sehingga kita tidak memiliki waktu untuk memegang ponsel, bersosialisasi dengan keluarga, teman, dan kerabat kita yang dekat dengan kita dan dapat dijumpai secara offline, melakukan hobi seperti membaca, menulis, menggambar, menjahit, memasak, berkebun, dan lain-lain, mengikuti kegiatan relawan atau kelas offline, dan masih banyak lagi. 😊

  3. Mengaplikasikan perilaku berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan dan alam semesta, serta orang-orang baik di sekitar kita, dan tidak tertinggal diri kita sendiri setiap harinya, mulai dari hal-hal kecil seperti berterima kasih karena masih dapat bernapas, karena masih dapat makan, karena masih memiliki tempat tinggal, karena masih memiliki pemasukan, dan masih banyak lagi. 😊

Demikian artikel ini diperuntukkan pada Soulmate LYS. Take care of yourself and be well, Soulmate LYS. 😊❤️✨


SUMBER REFERENSI

https://www.helpguide.org/articles/mental-health/social-media-and-mental-health.htm

https://www.mcleanhospital.org/essential/it-or-not-social-medias-affecting-your-mental-health

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?