“Duh, gimana ya masa depan aku nanti?”: Mengenal Anticipatory Anxiety

“Duh, gimana ya masa depan aku nanti?”: Mengenal Anticipatory Anxiety

Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Anticipatory anxiety adalah suatu istilah psikologis untuk menggambarkan ketika kita mengalami kekhawatiran berlebihan tentang masa depan. Contohnya adalah memikirkan tentang jodoh, tentang masa tua, tentang dunia kerja, tentang finansial di masa depan, tentang cita-cita di masa depan, dan ketika memikirkan semua itu, rasa cemas dan takut akan bergumul dalam hati kita. Kita akan mengalami kekhawatiran tidak dapat mencapai itu semua, tidak dapat menghadapi itu semua, takut kewalahan menghadapi itu semua, takut yang akan didapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi kita saat ini, dan lain sebagainya.

Anticipatory anxiety sebenarnya wajar dialami oleh semua orang, sebagaimana masa depan adalah sesuatu yang belum pasti, dan sesuatu yang belum pasti tentunya akan membuat kita cemas, sebab kita tidak tahu hal apa yang akan menanti kita di ujung sana. Namun, jika anticipatory anxiety telah sampai dalam taraf kita tidak bisa melakukan aktivitas secara normal, sering mengalami panic attack, membuat kita lebih tajam mengkritik diri sendiri, hingga kita tidak mau menghadapi pemicu kecemasan kita, maka artinya anticipatory anxiety yang tengah dialami memerlukan penanganan lebih lanjut.

Kita dapat mengalami anticipatory anxiety yang intens jika kita memiliki rasa ragu dan tidak mampu menghadapi apapun yang akan kita hadapi di masa depan itu sendiri. Tendensi overthinking dan perfeksionisme juga dapat memperkuat intensitas anticipatory anxiety.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi anticipatory anxiety, kita dapat mengaplikasikan mindfulness, melakukan teknik grounding, melakukan hobi, menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, olahraga seperti jogging dan yoga, dan melakukan square breathing.

Ada kalanya kita terlampau sibuk dalam kecemasan kita sendiri sampai kita “lupa” bahwa kita sedang bernapas. Dengan kita fokus pada hari ini, pada napas kita, pada sekeliling kita pada saat ini, niscaya kecemasan kita tentang masa depan akan menurun. Pada akhirnya, masa depan akan terbentuk dari masa sekarang. Oleh karena itu, masa sekarang mesti dijalani dengan sebaik-baiknya.


SUMBER REFERENSI

Fritscher, L. (2022, May 26). Identifying and Coping with Anticipatory Anxiety. verywellmind. Retrieved from  https://www.verywellmind.com/anticipatory-anxiety-2671554

Golden, A. (2021, July 20). What to know about anticipatory anxiety. MedicalNewsToday. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/anticipatory-anxiety

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?