The Art of Letting Go

The Art of Letting Go

Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Hai Soulmate LYS. Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga Soulmate LYS baik-baik saja, ataupun jika Soulmate LYS tidak baik-baik saja, semoga Soulmate LYS diberikan kedamaian dan ketenangan dalam melalui kehidupan. Artikel LoveYourself Indonesia hari ini akan membahas tentang “The Art of Letting Go”. Apakah Soulmate LYS pernah mengalami kehilangan seseorang atau sesuatu yang penting dan dekat dengan Soulmate LYS? Hal itu memang tidak nyaman untuk dirasakan ya, Soulmate LYS. Menangani perasaan kehilangan seseorang atau sesuatu dapat menjadi proses yang sulit dan menyakitkan, tetapi ada manfaat yang signifikan dari melepaskannya. Berikut ini adalah beberapa informasi dan saran tentang cara melepaskan seseorang atau sesuatu.

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa kehilangan itu alami dan tidak mengherankan jika Soulmate LYS merasa sedih atau kesepian setelah melepaskan. Namun, penting untuk tidak membiarkan perasaan ini terus-menerus menghantui diri Anda. Mungkin, kehilangan sesuatu adalah cara alam semesta untuk mengenalkan sesuatu yang baru dan sesuatu yang baru ini tidak kalah baik untuk kita. Namun, tidak apa-apa bilamana Soulmate LYS masih belum bisa melihat sisi positif dari kehilangan, sebab memang kehilangan memang menyakitkan. Asalkan Soulmate LYS tahu kapan Soulmate LYS dapat melangkah maju ke depan.

Kemudian, pahamilah mengapa Soulmate LYS merasa kesulitan melepaskan seseorang atau sesuatu. Ini bisa berkaitan dengan emosi seperti cinta atau rasa takut kehilangan. Setelah Anda mengalami mengapa Anda merasa demikian, maka lebih mudah untuk menghadapi perasaan tersebut dan mencari cara untuk melepaskannya.

Ada beberapa teknik yang dapat membantu Anda melepaskan seseorang atau sesuatu, termasuk:

1. Berbicara dengan orang terdekat untuk mendapatkan dukungan dan sudut pandang lain. Mengikuti komunitas kesehatan mental sangat dianjurkan.

2. Fokus pada hal-hal yang membuat Anda bahagia dan mencari kegiatan baru yang menarik perhatian Anda. Contoh aktivitas baru yang dapat dicoba bisa jadi adalah menulis, menggambar, menjahit, berkebun, main game, dan lain sebagainya.

3. Mengakui dan menerima perasaan Anda, namun jangan biarkan mereka mengontrol hidup Anda. Perasaan kita bukanlah diri kita.

4. Mempertimbangkan meditasi atau yoga untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan.

Fungsi dari melepaskan seseorang atau sesuatu bisa beragam, termasuk:

1. Mengurangi stres dan kecemasan yang disebabkan oleh rasa takut atau kesedihan. Jadi, Soulmate LYS dapat beraktivitas secara normal kembali.

2. Membuka ruang dalam hidup Anda untuk pengalaman baru dan hubungan yang lebih sehat. Jadi, Soulmate LYS dapat menjalani kehidupan dengan lebih bahagia dan merasakan kepuasan hidup serta ketenangan dan kedamaian hakiki.

3. Memungkinkan Anda berkembang dan belajar dari pengalaman tersebut. Ketika kita dapat memulai melepaskan seseorang atau sesuatu, kita juga akan dapat mengambil hikmah dari pengalaman yang telah dilalui. Siapa tahu, hikmah yang diperoleh akan baik untuk pengembangan hidup ke depannya.

Namun, proses melepaskan seseorang atau sesuatu tidak mudah dan mungkin memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan mental Soulmate LYS selama proses tersebut dan mencari bantuan ahli seperti psikolog, psikiater, dan peer counselor jika diperlukan. Take care of yourself and be well. Pelan-pelan saja untuk mempelajari the art of letting go.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more