Bagaimana Cara Memaafkan Diri Sendiri?

Bagaimana Cara Memaafkan Diri Sendiri?

PENULIS: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Hai, Soulmate LYS. Memang, setelah kita melakukan suatu kesalahan atau kegagalan, rasanya amat sulit untuk memaafkan diri sendiri yang telah salah atau gagal melakukannya. Akan timbul beragam emosi negatif seperti emosi cemas, kecewa, marah, dan sedih pada diri sendiri. Namun, Soulmate LYS, memaafkan kesalahan dan kegagalan diri sendiri merupakan suatu hal penting dalam proses pertumbuhan dan pengembangan diri individu menjadi individu yang lebih baik dan tentunya, lebih sehat fisik mental. Ini adalah tips-tips yang dapat Soulmate LYS lakukan untuk mulai memaafkan diri sendiri:

  1. Mengidentifikasi perasaan yang muncul. Cobalah untuk mengidentifikasi emosi yang timbul ketika kamu melakukan suatu kesalahan atau mengalami kegagalan dalam suatu hal. Apakah kamu merasa sedih, marah, malu, kecewa, cemas, atau campuran di antaranya? Mengenali perasaan yang ada akan membantumu lebih mudah memproses emosi yang muncul. Jika sulit, kamu dapat menggunakan roda emosi.

  1. Menerima bahwa kamu bukanlah makhluk sempurna. Ingatlah bahwa semua manusia, termasuk kamu, tidaklah sempurna dan dapat melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri dan berikanlah dirimu kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan yang telah berlalu.

  2. Mengembangkan empati pada diri sendiri. Cobalah untuk memperlakukan dirimu dengan penuh kasih sayang, seperti kamu memperlakukan orang-orang yang kamu sayangi. Pertimbangkanlah kembali bagaimana kamu akan menanggapi bilamana temanmu atau keluargamu atau siapapun yang kamu sayangi melakukan kesalahan serupa. Apakah kamu akan sangat menghakiminya dan tidak mau memaafkannya? Apakah kamu akan melontarkan kata-kata yang tidak mengenakkan dan malu mengenalinya? Sekarang, kembalilah berkaca. Bagaimanakah selama ini kamu memperlakukan dirimu sendiri?

  3. Meminta maaf pada diri sendiri. Meskipun tidak biasa dilakukan sehingga tampak aneh, meminta maaf pada diri sendiri dapat membantu meredakan perasaan bersalah, lho, Soulmate LYS. Ucapkan kata-kata maaf pada dirimu sendiri dan pastikan kamu benar-benar peduli pada dirimu sendiri dan mau belajar dari kesalahan atau kegagalan yang telah dialami.

  4. Fokus pada perbaikan dan tindakan yang diperlukan. Setelah meminta maaf pada dirimu sendiri, fokuslah pada langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi yang ada dan mencegah kesalahan atau kegagalan serupa di masa depan. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah. Bahkan, buatlah juga rencana tindakan untuk mengatasi perasaan dan pikiran bilamana akan terjadi kembali kesalahan atau kegagalan di masa depan. Pada saat ini, kamu dapat melaluinya. Tentu saja, di masa depan, kamu akan dapat melaluinya juga.

Demikian yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua, Soulmate LYS. Take care of yourself and be well. ❤️


SUMBER REFERENSI

Hogan, L. (2021, August 25). How to Forgive Yourself. WebMD. Retrieved from https://www.webmd.com/balance/features/learning-to-forgive-yourself

Lindberg, S. (2018, July 25). How to Forgive Yourself. healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/how-to-forgive-yourself

Comments

  1. jasa website murahMay 23, 2023 at 11:20 PM

    inspirasi dan lengkap banget, maksih ya, harus bisa dan berani dicoba

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more