Hubungan Antara Boundaries dan Values

Hubungan Antara Boundaries dan Values

Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi


Hai Soulmate LYS. Mari kita bahas tentang hubungan antara batasan diri, atau yang lebih terkenal dalam masa kini disebut dengan boundaries, dengan nilai-nilai dalam diri seseorang, atau yang lebih familiar di masa kini disebut dengan values. Pertama-tama, boundaries adalah sejenis garis-garis yang diatur oleh kita untuk melindungi diri dari pengaruh negatif di luar diri kita dan mendorong orang lain untuk menghormati kebutuhan dan hak kita sebagai individu. Boundaries senantiasa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain, dan dipengaruhi oleh macam-macam faktor seperti budaya, kepribadian, konteks sosial, pengalaman pribadi individu, dan tentu saja, nilai-nilai dalam diri masing-masing individu. Nah, apa itu nilai-nilai dalam diri atau values? Values adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang kita anggap penting dalam hidup kita. Jadi, dapat diartikan boundaries adalah konsep batasan diri antara kita dengan orang lain, sementara values adalah nilai-nilai yang kita junjung tinggi dalam hidup.

    Lalu, apa hubungannya antara boundaries dan values? Begini, Soulmate LYS. Ketika kita memiliki nilai-nilai yang jelas dan kuat, maka itu kita berarti mengetahui apa yang penting bagi kita dan apa yang tidak. Kemudian, dengan menentukan batasan diri berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka kita dapat memastikan bahwasanya kita tidak akan pernah terjebak dalam situasi atau hubungan yang bertentangan dengan nilai-nilai kita. Sebagai contoh, jika seseorang menjunjung tinggi nilai integritas atau keterbukaan, maka mereka mungkin akan menerapkan batasan diri untuk tidak toleran terhadap perilaku yang tidak jujur atau manipulatif dalam hubungan mereka. Dalam situasi seperti ini, batasan diri membantu seseorang mempertahankan nilai-nilai yang dianggap penting oleh mereka, dan semakin teguh pendirian dan percaya diri dengan nilai tersebut.

    Oleh karena itu, ketika kita memahami nilai-nilai dalam diri kita dan menetapkan batasan diri yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang suportif terhadap pertumbuhan dan kebahagiaan kita. Lalu, bagaimana cara kita mengenali nilai-nilai kita? Di bawah ini adalah cara-cara kita dapat mengidentifikasi nilai-nilai kita:

1. Memilih di antara core values pada contoh di tautan ini: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/discover-core-values

2. Memikirkan tentang seseorang atau beberapa orang yang dianggap penting. Biasanya, values terbentuk dari kekaguman kita terhadap orang tersebut sehingga kita menerapkan atau menyetujui values yang mereka junjung.

3. Berkaca dari pengalaman masa lalu dan belajar mengenali diri sendiri. Self-knowledge dan pengalaman masa lalu dapat membantu kita mengidentifikasi values. Misalkan, kita mendapati pengalaman dibohongi dan kita sangat tidak suka dibohongi. Maka, dapat dikatakan value kita adalah kejujuran sehingga boundaries kita adalah “jangan berbohong pada saya”.

4. Mengingat pengalaman-pengalaman positif di mana kita merasa sangat bahagia, bangga, puas, atau tenang. Misalkan, kita merasa sangat tenang ketika kita sendirian. Maka, dapat dikatakan value kita adalah “privasi” sehingga batasan diri kita bisa jadi adalah “hargai waktu me time saya”.

    Dengan mengenali values dan boundaries kita, kita akan menemukan tujuan hidup, mengendalikan tingkah laku kita, membantu kita dalam membuat keputusan atau memilih sesuatu, dan meningkatkan tingkat kepercayaan diri kita. Selain itu juga, kita juga akan memiliki hubungan yang sehat dan suportif dengan orang lain dan juga diri kita sendiri.

Semoga artikel ini membantu, Soulmate LYS. Take care of yourself and be well.

 

REFERENSI

Indeed. (2022, August 8). 6 Steps to Discover Your Core Values. Retrieved from https://www.indeed.com/career-advice/career-development/discover-core-values

Nash, J. (2018, Januari 5). How to Set Healthy Boundaries & Build Positive Relationships. PositivePsychology. Retrieved from https://positivepsychology.com/great-self-care-setting-healthy-boundaries/

Nitka, D. (2017, May 16). The Importance of Setting Boundaries. Connecte Psychology. Retrieved from https://connectepsychology.com/en/2017/05/16/the-importance-of-setting-boundaries/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more