Psikolog dan konselor memang masih butuh self-care?
Penulis : Ghea Rae Sabrina
Dalam kehidupan ini, kita selalu dipenuhi dengan berbagai banyak kegiatan yang harus kita lakukan dan pastinya memerlukan fokus, konsentrasi dan tanggung jawab penuh. Sebagai hasil dari kegiatan yang kita lakukan itu, kita sering merasa kelelahan dan kehabisan energi secara fisik dan psikologis. Misalnya, profesi seorang psikolog yang harus menyelesaikan konseling setiap harinya digunakan untuk mendengarkan klien. Setelah selesai bekerja, Psikolog tersebut pulang dalam keadaan yang sangat lelah dan tentunya memerlukan waktu sendiri untuk mengembalikan energinya agar keesokan harinya bisa Kembali beraktivitas dengan baik.
Lalu apa sih self-care itu?
Self-care adalah pengalaman atau tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi mental, emosional, fisik dan kesejahteraan secara spiritual yang pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan seseorang menjadi lebih mampu berperan sebagai individu yang balanced. Banyak kegiatan yang dilakukan yang dimaksud dengan self-care seperti berolahraga, makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup dan jika memang tidak bisa melakukannya sendiri kitab isa meminta bantuan ke professional. Pada intinya self-care bertujuan untuk mengelola, mencegah stress juga kelelahan dengan kegiatan atau tindakan yang baik untuk kesehatan mental kita.
Sudah terbukti bahwa self-care dapat mengurangi stress, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kesehatan kita, tercapainya work life balance, mencegah terjadinya burn out dan kelelahan emosional.
Siapa sih yang memerlukan self-care?
Kita semua memerlukan self-care. Untuk berbagai profesi yang dilakukan juga berkaitan dengan pernah sebagai caregiver atau rentan terjadi burn out, maka self-care dinilai sebagai suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan. Semua orang dalam profesi apapun, misalnya Psikolog, dosen, guru, atau siapapun yang mungkin mudah mengalami stress di tempat kerja atau di luar tempat kerja seperti melakukan berbagai hal di rumah sangat perlu melakukan self-care. Selain itu, walaupun kita belum pernah mengalami stress pun perlu untuk melakukan self-care untuk menghindari atau mencegah terjadinya stress.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam Self-care, yaitu :
Aspek fisik
Self-care secara fisik melibatkan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani, termasuk dengan melakukan diet dan juga berolahraga, bergerak secara aktif, mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi dan tidak lupa untuk tidur dengan cukup. Misalnya kegiatan self-care yang mencakup aspek fisik, contohnya dengan berjalan di tempat – tempat yang masih alami, mengoleskan minyak esensial ke kulit, minum air dengan cukup, menggunakan dan menerapkan waktu tidur yang teratur, berolahraga atau melakukan peregangan setelah berjam – jam duduk saat bekerja.
Aspek Psikologis
Self-care secara psikologis termasuk memperhatikan dan menjaga emosi, bekerja untuk bersikap tegas kepada diri sendiri dan orang lain, mengatasi sifat yang perfeksionis kepada diri sendiri. kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan berkonsultasi dengan seorang yang profesional saat merasa mengalami tekanan, turut serta dalam komunitas, melibatkan diri dalam pendidikan, melihat foto orang-orang yang dicintai, hingga membuat jurnal harian untuk mengklarifikasi pikiran-pikiran yang muncul.
Aspek Spiritual
Self-care secara spiritual melibatkan kepedulian kita terhadap hal secara rohani, seperti mencari tujuan dan lebih memaknai hidup. Melakukan self-care secara spiritual dipercaya kita akan mendapatkan ketenangan secara emosi dan perasaan dalam kehidupan sehari – hari. Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan sebagai bentuk self-care misalnya dengan rajin beribadah, berdoa, meditasi, melakukan yoga, mengekspresikan rasa syukur.
Bagaimana sih melakukan self-care?
Sebelum melakukan self-care, penting untuk kita mengidentifikasi hal yang menjadi penyebab kita stress dalam hidup, reaksi fisik atau psikologis atau emosi dalam kondisi bagaimana saja termasuk kegiatan self-care yang biasanya dilakukan saat dalam kondisi penuh tekanan, atau stress.
Self-care bisa kita lakukan dengan membuat perencanaan yang melibatkan berbagai aspek seperti fisik, psikologis dan spiritual. Dengan mengungkapkan rasa syukur saat bangun pagi, membuat jurnal harian saat malam hari, dan tidak lupa untuk minum air dengan cukup di sepanjang hari.
SUMBER REFERENSI
Nadiyah, R. (2022:1) Self-love: Definisi, Cara Melatih, Contoh, dan Manfaatnya. Retrieved from : https://glints.com/id/lowongan/self-love-adalah/#.Y33AJXZBy3A
Ade, C. (2020:18) Self-Care: Penting untuk Dirimu. Retrieved from : https://satupersen.net/blog/self-care-penting-untuk-dirimu
Comments
Post a Comment