Salah kaprah "self healing" biar self love


Penulis : Ghea Rae Sabrina

Sejak pandemik covid-19 melanda, banyak orang di dunia mengalami dampaknya. Dari kesehatan fisik hingga mental. Tidak main – main, banyak anak muda yang merasa kesehatan mentalnya terganggu karena tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dengan bebas, tidak bisa bekerja dan keluar rumah hingga kehilangan pekerjaan karena pengurangan karyawan atau PHK. Hal inilah yang akhirnya berujung kepada depresi. Depresi ini adalah sebuah penyakit yang masih dianggap sepele oleh banyak orang. Namun, depresi pula tidak bisa didiagnosa oleh diri sendiri, akan tetapi harus pemeriksaan dan diagnosis resmi yang dibuat oleh psikolog dan psikiater professional.

Untuk menghindari depresi ini, belakangan ini kata healing menjadi tren di masyarakat. Kata healing biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang yang sedang mengalami situasi yang memberi tekanan dan berharap keluar dari masalah yang sedang dihadapi dengan cara healing. Mungkin, banyak yang familikiar dengan kalimat “duh, capek banget nih. Butuh banget healing,”atau “jalan – jalan ke Bali kali ya, healing dulu.” Atau bahkan soulmate LYS sendiri yang mengucapkannya? 

Sebenarnya, apa sih arti healing yang sebenarnya? Dan bagaimana kondisi yang tepat untuk menggambarkan healing? Lalu, apakah benar healing ini juga bisa salah dalam penerapannya. Arti healing atau bisa disebut dengan self-healing sebenarnya merujuk kepada suatu kondisi Ketika seseorang mengalami ketidaknyamanan dalam dirinya dan berusaha untuk menghadapinya. Arti healing yang salah kaprah adalah Ketika seseorang menemui ketidaknyamanan dalam dirinya dan lari dari kondisi ini. healing dengan senang – senang, lari dari kenyataan dan tanggung jawab adalah sebuah proses yang keliru. Soulmate LYS pernah ngga sih dengar teman atau sahabat bilang gini, “self-healing aku sih Cuma butuh jalan-jalan naik motor,” “self-healing aku begadang nonton drakor.” Inilah proses yang dianggap sebagai solusi yang bisa dilakukan sendiri untuk meringankan stres sehari – hari. Namun sebenarnya, pemahaman soal self-healing ini salah. Padahal tidak begitu yang karena self-healing ini membutuhkan konsistensi dan itu akan membutuhkan waktu.

Justru, healing adalah suatu proses dimana kamu bisa hidup berdampingan dengan ketidaknyamanan yang sedang kita rasakan dan berusaha untuk bisa menghadapinya, bukan malah lari dari permasalahan ini. Padahal kita bisa melakukan hal yang sederhana loh seperti, duduk menenangkan diri, memejamkan mata dan menikmati napas. Self-healing tidak hanya membuat diri kita senang, tapi membuat kita jauh lebih efektif. Jadi bukan hanya dengan mengalihkan ke tempat-tempat bagus. Kalau misalnya kita melakukan (self-healing) untuk pengalihan, tentu healing-nya tidak tepat,

Terus, gimana cara self-healing yang tepat?

Ada cara yang paling mudah dan murah dalam melakukan self-healing. Cara ini adalah mediasi. Alih – alih langsung melihat ponsel saat bangun tidur, ada baiknya kita melakukan meditasi sebelum melakukan aktivitas. Bisa dimulai dengan mengatur pernapasan, lalu menyusun rencana apa yang mau dilakukan pada hari itu, dan fokus kepada diri sendiri. Pernah sadar ngga sih? Terkadang kita malah terlalu sibuk memikirkan orang lain atau pekerjaan. Tapi kita lupa untuk memikirkan diri kita ini membutuhkan apa. Selain meditasi, olahraga di pagi hari juga bisa menjadi salah satu proses untuk self-healing. Sebab dapat menjadi sarana secara fisik, terutama agar tubuh kita sehat dan segar. 

Kalau ingin self-healing dengan melakukan apa yang disukai, kita bisa memilih kegiatan produktif dan tidak hanya bersifat senang – senang. Untuk Soulmate LYS yang suka bergerak, kitab isa menari atau melakukan Gerakan seperti yoga. Suka terhadap seni, Soulmate LYS bisa memilih melukis, dapat menggunakan media warna dan gambar untuk meregulasi emosi. Yang penting harus diingat, saat melakukan semua kegiatan ini adalah konsentrasi. 

SUMBER REFERENSI 

Millennial. (2021) Salah Kaprah soal Self-Healing. Retrieved from : https://kumparan.com/millennial/salah-kaprah-soal-self-healing-1wgxUhT0HDL/full

Virginia, P. (2022) Apa Bedanya Sedih Biasa dengan Depresi?. Retrieved from : https://www.zenius.net/blog/apa-itu-depresi

Martatillah, N. (2022) Sering Disalahartikan, Ini Makna Healing dan Refreshing Serta Perbedaannya yang Wajib Kamu Ketahui!. Retrieved from : https://www.beautynesia.id/life/sering-disalahartikan-ini-makna-healing-dan-refreshing-serta-perbedaannya-yang-wajib-kamu-ketahui/b-250637

Iwan, T. (2022) Biar Tak Salah Kaprah, Begini Cara Mudah Melakukan Self-Healing. Retrieved from : https://www.merdeka.com/sehat/biar-tak-salah-kaprah-begini-cara-mudah-melakukan-self-healing.html


Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?