Tidak mengenali emosi berakibat menjadi apatis, benarkah?


Penulis : Ghea Rae Sabrina

Apatis dapat diartikan sebagai ketidakpedulian atau hilangnya minat terhadap situasi sosial dan emosional. Seseorang bisa dikatakan sebagai apatis jika seseorang menunjukkan kurangnya penasaran, minat hingga perhatian khusus tentang situasi tertentu atau kehidupan secara umum. Meskipun banyak orang yang mungkin berada dalam situasi atau dalam keadaan apatis yang singkat dalam kehidupannya, misalnya mengabaikan kekecewaan atau perasaan yang tidak dapat diganggu. Sikap apatis ini dianggap sebagai sindrom jangka panjang.  Sikap apatis ini juga biasanya dikaitkan dengan kondisi mental atau terdapat gangguan tertentu. Walaupun demikian, sikap apatis ini tidak sama dengan depresi, akan tetapi dapat tergolong dalam bagian dari gangguan depresi atau ada kaitannya dengan penurunan kognitif. 

Depresi biasanya menimbulkan perasaan merasa tidak berada atau merasa bersalah. Sementara orang dengan sikap apatis tidak akan merasakan suasana hati atau memiliki kondisi emosional yang datar. Mungkin selama ini banyak orang yang menganggap bahwa sikap apatis hanya memiliki satu makna secara umum. Padahal apatis ini memiliki beberapa jenis yang berbeda loh. Apa saja ya?

  1. Apatis emosional, apatis emosional ini ditandai dengan kurangnya emosi positif dan negatif.

  2. Sikap apatis, Sikap apatis ini ditandai pula dengan kurangnya perilaku yang dimulai dari diri sendiri.

  3. Apatisme umum, apatisme umum ini ditandai dengan motivasi yang kurang, respon, emosional yang buruk, dan kurangnya keterlibatan sosial. 

Ada pula bentuk sikap apatis yang mungkin juga idalami oleh seseorang, antara lain : 

  1. Apatis Pengamat 

Jenis ini berkaitan dengan efek pengamatan, yaitu sebuah fenomenda yang di mana orang menyaksikan orang lain yang membutuhkan bantuan. Akan tetapi, ia tidak melakukan apapun untuk ikut campur tangan atau bahkan menawarkan bantuan. Ada banyak alasan mengapa seseorang ini tidak mengambil tindakan dalam situasi ini, termasuk ketidakadilan atau sikap apatis terhadap penderitaan yang orang lain rasakan. 

  1. Kelelahan karena belas kasih 

Terkadang orang yang awalnya peduli, tetapi malah menjadi kewalahan atau kelelahan secara fisik dan emosional. Hal ini juga dapat menjadi penyebab dari menurunnya kemampuan untuk merasakan kasih sayang atau empati terhadap orang lain loh. 

Apa sih tanda - tanda sikap Apatis?

  1. Tidak adanya emosi, perasaan, perhatian atau gairah.

  2. Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari.

  3. Perasaan acuh tak acuh.

  4. Kurangnya minat dalam aktivitas.

  5. Mengurangi partisipasi dalam aktivitas.

  6. Tidak emosional dalam menanggapi peristiwa positif dan negatif.

  7. Kurangnya motivasi untuk melakukan atau menyelesaikan apa pun.

  8. Kelesuan dan tingkat energi yang rendah atau kepasifan.

Apatis mungkin sering merupakan gejala depresi, tetapi keduanya bukanlah hal yang sama karena depresi biasanya membuat penderitanya mengalami ketidakberdayaan dan keputusasaan. Apatis juga sering menjadi pembawa gejala depresi lainnya, termasuk anhedonia dan lesu.

Anhedonia, merupakan keadaan di mana seseorang tidak menikmati hal-hal yang biasanya mereka sukai. Keduanya memang mirip. Tetapi sikap apatis lebih luas cakupannya daripada anhedonia.

Sementara kelesuan, bisa menjadi kondisi tubuh, pikiran, atau gabungan dari keduanya. Dalam kedua kasus tersebut, komponen inti adalah kelambatan atau kelambanan. Hal ini sering kali berkaitan dengan apatis. Gejalanya meliputi mengantuk dan lelah.

Pada umumnya memiliki sikap apatis akan berdampak pada berbagai bidang kehidupan manusia. Nah biasanya, apatis dapat berpengaruh mulai dari kehidupan pribadi, sosial hingga politik dan negara selain itu juga dengan hal - hal yang lain. Dampak yang terjadi jika kita terlalu menjadi orang yang bersikap apatis adalah, 

  • Kurangnya kontrol sosial disebabkan orang apatis tidak peduli atau juga tidak berminat pada berbagai hal.

  • Orang apatis serta orang-orang di sekitarnya cenderung sulit untuk berkembang menjadi lebih baik disebabkan kurangnya kesadaran atau juga kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.

  • Meningkatkan potensi timbulnya individualisme di dalam suatu masyarakat sehingga tiap-tiap orang tidak peduli satu sama lain.

  • Sikap apatis ini juga dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar, misalnya perselisihan atau juga perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

Namun, tidak banyak orang bisa mengungkapkan emosinya dengan baik. Namun, bagi orang yang mengalami alexithymia, hal ini menjadi suatu hal yang lebih sulit lagi. Alexithymia adalah ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi. Sering dikaitkan dengan gangguan antisosial, kondisi ini sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.

Nah menurutmu, apakah apatis diakibatkan karena kita yang tidak bisa mengenali emosi diri kita?


SUMBER REFERENSI 

Yuen-siang Ang. (2017, Januari 11) Distinct Subtypes of Apathy Revealed by the Apathy Motivation Index. Retrieved from : https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0169938


Rakha Fahreza Widyananda. (2020, Juli 20) Apatis Adalah Kondisi Seseorang Bersikap Acuh Tak Acuh, Kenali Penyebab dan Cirinya. Retrieved from : https://www.merdeka.com/jatim/apatis-adalah-kondisi-di-mana-seseorang-bersikap-acuh-tak-acuh-kenali-penyebabnya-kln.html


Diah Ayu Lestari (2019, desember 19) Alexithymia, Kondisi yang Membuat Seseorang Sulit Mengenali dan Menyampaikan Emosi. Retrieved from : https://nationalgeographic.grid.id/read/131958973/alexithymia-kondisi-yang-membuat-seseorang-sulit-mengenali-dan-menyampaikan-emosi?page=all





Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?