Hubungan Stres dan Kesejahteraan (Well-being)

 

Penulis : Ghea Rae Sabrina


Selama kita hidup, kita tidak akan lepas dari stres. Stres itu apa sih? Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres adalah bagian alami dan penting dalam kehidupan kita, akan tetapi apabila stres yang dialami cukup berat dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat merusak kesehatan kita juga. Sering kali kita memiliki reaksi yang berbeda - beda terhadap stres dengan cara yang berbeda - beda. Nah, meskipun stres dapat membantu kita menjadi lebih waspada dan antisipasi ketika dibutuhkan, namun dapat juga menyebabkan gangguan terhadap mental dan juga fisik kita. Siapa saja bisa rentan mengalami  stres, tidak dibatasi oleh usia, latar belakang pendidikan maupun pekerjaan. Dampak yang akan terjadi jika kita tidak bisa mengelola stres yang kita alami misalnya, makan secara berlebihan, makan - makanan yang tidak sehat, minum - minuman keras. Sedangkan dampak psikologis misalnya, perasaan depresi, cemas, membahayakan diri sendiri, munculnya perasaan dan pemikiran untuk ingin mengakhiri hidup dan perasaan kesepian.

Tanpa kita sadari, dampak yang diakibatkan dari stres ini juga akan berdampak kepada kesejahteraan kita. Tingkat kesejahteraan kita sebagai individu lebih tinggi ketika kita merasakan lebih sedikit stres dibandingkan ketika kita merasakan lebih banyak stres. Nah, kesejahteraan kita berkaitan juga dengan kondisi kesehatan mental.  Teori kesejahteraan psikologi yang  menjelaskan sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika kita dapat menerima keadaan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan dan terus bertumbuh secara personal. Kesejahteraan psikologis berhubungan dengan kepuasan pribadi, engagement, harapan, rasa syukur, stabilitas suasana hati, pemaknaan terhadap diri sendiri, harga diri, kegembiraan, kepuasan dan optimisme, termasuk juga mengenali kekuatan dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Kesejahteraan psikologis memimpin seseorang untuk menjadi kreatif dan memahami apa yang sedang dilaksanakannya 

Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan yaitu :

        - Dukungan Sosial 

Dukungan sosial yang dimaksud  ialah rasa nyaman, perhatian, penghargaan, atau pertolongan yang dipersepsikan oleh seseorang yang didapat dari berbagai sumber, diantaranya pasangan, keluarga, teman, rekan kerja maupun organisasi sosial. 

- Religiusitas

Kesejahteraan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh agama dan spiritualitas. Dalam hal ini sangat berkaitan pada semua persoalan kehidupan seseorang kepada Tuhannya. Seseorang dengan tingkat religius yang tinggi, maka seseorang itu akan lebih mampu memandang setiap hal yang terjadi padanya secara positif sehingga hidup yang dirasakan akan menjadi lebih bermakna dan bisa bersikap baik dengan lingkungan, mampu merasakan kepuasan hidup dan tidak sering merasakan kesepian. 

- Status Sosial Ekonomi 

Status sosial ekonomi berhubungan dengan dimensi penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan pertumbuhan diri. Beberapa penelitian juga mendukung pendapat ini, dimana seseorang  yang memfokuskan pada kebutuhan materi dan finansial sebagai tujuannya menunjukkan tingkat kesejahteraan yang rendah. Hasil ini sejalan dengan status sosial atau kelas sosial yang dimiliki individu akan memberikan pengaruh berbeda pada kesejahteraan psikologis. 

- Rasa Syukur (Gratitude) 

Rasa syukur merupakan sebuah bentuk emosi atau perasaan, yang kemudian berkembang menjadi suatu sikap, sifat moral yang baik, kebiasaan, sifat kepribadian, dan akhirnya akan mempengaruhi seseorang menanggapi atau bereaksi terhadap sesuatu atau situasi. Rasa Syukur adalah berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah dianugerahkan, baik dengan hati, lisan maupun perbuatan. 

Rasa syukur juga memberikan pandangan positif bagi individu terhadap kehidupannya yang berkorelasi dengan kesejahteraan psikologis. Rasa syukur juga mempengaruhi cara kita dalam menghadapi suatu masalah yang ada dalam hidup kita.  Saat kita memiliki kesejahteraan yang tinggi, kita akan memiliki sikap positif terhadap diri kita sendiri, mengakui dan menerima berbagai aspek positif dan negatif dalam diri kita dan perasaan positif. Nah, rasa syukur menjadi salah satu faktor penting yang mampu mempengaruhi kesejahteraan psikologis dalam diri kita untuk mencegah stres yang berkepanjangan. Rasa syukur juga akan membuat kita akan merasa lebih baik dalam menjalani kehidupan.


SUMBER REFERENSI 

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Publishing Company.


Mental Health Foundations. (2018). Mental health statistics: Stress. Retrieved from : https://www.mentalhealth.org.uk/statistics/mental-health-statistics-stress


Nezlek, J. B., Krejtz, I., Rusanowska, M., &  Holas, P. (2018). Within-person  relationships among daily gratitude,  well-being, stress, and positive experiences. Journal of Happiness  Studies, 20(3), 883–898. doi: 10.1007/s10902-018-9979-x


Ryff, C. D & Keyes L. M (1995). The Structure Of Psychological Well-Being Revisited. Journal Of Personality And Social Psychology Vol. 69, No. 4. University Of Wisconsin. Madison.


Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It? Explorations On The Meaning Of Psychological Well-Being. Journal Of Personality And Social Psychology. Vol 57 No.6. University Of Wisconsin. Madison.


Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?