HUBUNGAN SELF FORGIVENESS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELLBEING

Penulis : Ghea Rae Sabrina

Sudah tidak asing lagi kan dengan kata Self-Forgiveness? Iya, Self-Forgiveness adalah sesuatu yang terdengar mudah, namun agak sulit untuk dilakukan. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya ya. Wah mengapa begitu ya. Apa ya arti dari Self-Forgiveness? Self-Forgiveness adalah suatu proses saat seseorang menyadari kesalahan yang telah diperbuat, lalu memasuki tahap menghadapi emosi negatif sebagai konsekuensi dari kesalahannya, kemudian mau menebus kesalahan tersebut dengan berusaha memperbaiki diri.

Selama ini kita, sejak dini kita hanya diajarkan untuk memaafkan orang lain saja. Lalu siapa yang harus mengajarkan self-forgiveness? Nah karena kita sudah mulai sadar untuk melakukan self-forgiveness itu penting yuk mari kita mulai menerapkan hal self-forgiveness pada diri sendiri. Mari kita mulai melakukan hal-hal berikut :

  1. Mengenali perasaan kita

Merenungkan peristiwa yang membangkitkan rasa marah, bersalah, menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, depresi, dendam, cemas, menyesal yang semua akan kita rasakan akibat dari urusan kita yang belum selesai.

  1. Tanggung jawab dengan perasaan kita 

Setelah mengenali perasaan bersalah yang ada di hati kita, kita harus mulai membangkitkan kebutuhan untuk memaafkan diri sendiri nih. Memunculkan empati diri tetapi hal ini bukan mengasihani diri sendiri sendiri loh ya. namun mengakui rasa ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita. kita berpikir bahwa kita memang bukanlah makhluk yang sempurna yang semua harus serba ideal. 

  1. Ekspresikan perasaan kita

Melalui dialog yang dilakukan dengan diri sendiri. Berkontemplasi dan berefleksi. Berdialog dengan membahas perasaan negatif yang sudah terlibat dalam masalah ini dan yang nanti harus diubah dalam proses memaafkan diri. 

  1. Menciptakan kembali citra diri yang baru

Memaafkan diri sendiri dapat dicapai saat seseorang berhasil mengenali bahwa dirinya tidak sempurna dan dapat gagal untuk menciptakan ideal self bagi mereka sendiri. Seseorang akan paham bahwa luka batin yang telah dialami terjadi karena berbagai faktor baik secara personal maupun interpersonal, sehingga tidak perlu menyalahkan diri kita sendiri. 

Nah saat kita berusaha memaafkan diri sendiri itu artinya kita akan melepaskan rasa bersalah, rasa kecewa dan amarah pada diri kita sendiri yang biasanya kita pendam saja. Memaafkan diri kita sendiri ini juga akan membantu kita untuk menerima dan berpikir bagaimana kita melanjutkan hidup dengan perasaan yang lebih positif, tentang diri sendiri maupun orang lain. Memaafkan diri sendiri sama dengan menjaga kesehatan mental berbagai penelitian menunjukkan memaafkan diri sendiri memiliki peran penting dalam kesehatan emosi dan fisik. Tidak hanya itu, ketika kita sudah bisa mulai memaafkan diri sendiri kita sudah mulai ingin meringankan beban di pundak kita. 

Ibaratkan kita sedang menggunakan tas ransel dalam suatu perjalanan, nah tas ransel ini diisi oleh luka masa lalu yang kita tumpuk. Pada saat tas ini mulai penuh dengan rasa bersalah kita, dan juga luka-luka kita yang mungkin belum bisa kita lepaskan, perjalanan kita akan terus saja berat. Nah berbeda dengan saat kita sudah mulai memaafkan diri sendiri, beban yang kita bawa pada ransel itu akan lebih ringan sehingga pada saat kita perjalanan jauh dengan menggunakan ransel itupun kita tidak akan merasa memiliki beban yang banyak. 

Lalu apa sih hubungan Self-Forgiveness dengan psychological well being? Psychological well-being merupakan suatu kondisi individu yang memiliki kemampuan dalam menentukan keputusan hidupnya secara mandiri, mampu menguasai lingkungan secara efektif, mampu menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, mampu menentukan dan menjalankan arah dan tujuan hidup, mampu menerima diri secara positif, dan mengembangkan potensinya secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. 

Keterkaitan inilah yang akan menciptakan kesejahteraan manusia, yang diartikan sebagai keadaan sejahtera dalam segi keamanan, keselamatan, ketentraman dan kesehatan jiwa. Hal ini juga dinilai sebagai suatu evaluasi positif mengenal kehidupan seseorang yang diasosiasikan dengan diperolehnya perasaan menyenangkan. 

SUMBER REFERENSI 

Azzahra, M. (2020, November 04) Bagaimana Cara Memaafkan Diri Sendiri. Retrieved From : https://kumparan.com/azzahra-pane/bagaimana-cara-memaafkan-diri-sendiri-1uWYb7TEJYM/4

Nabila, S. (2018) Hubungan Antara Pemaafan Dan Kesejahteraan Psikologis Pada Difabel Tuli. Retrieved from : https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7836/SKRIPSI-%20Nabila%20Sakinah-10320089.pdf?sequence=1

Kendra, C. (2021, Februari 17) Taking the Steps to Forgive Yourself. Retrieved from : Self-Forgiveness: Steps to Take to Forgive Yourself (verywellmind.com)


Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?