CARA MEMBANGUN SIKAP FORGIVENESS


Penulis : Ghea Rae Sabrina

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya orang lain. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup di dunia ini. Dalam suatu hubungan antara manusia tidak terlepas juga pada konflik. Konflik yang besar dapat mengakibatkan berakhirnya hubungan, maka dari itu dibutuhkan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu hubungan tersebut memiliki sikap forgiveness atau pemaaf. 

Forgiveness atau sikap pemaaf ini sangat efektif dalam suatu hubungan karena bisa dikatakan sebagai tanggung jawab yang ditunjukkan atas kesalahan dan sebuah komitmen seseorang untuk memperbaiki kesalahan.


Berikut merupakan tahapan yang yang bisa dilakukan agar kita bisa bersikap forgiveness:

  1. Komitmen dan yakin untuk melepaskan beban di hati 

Cara pertama yang harus dilakukan adalah perlu membuat komitmen untuk melepaskan semua permsalahan yang selama ini membuat hari kita tidak tenang. 

  1. Ungkapkan perasaan kita 

kita boleh kok untuk mengungkapkan rasa sakit yang kita rasakan. Ungkapkan rasa kesal atau sakit hati yang kita rasakan, namun lakukan dengan cara yang benar. Misalnya dengan bahasa yang dapat diterima oleh lawan bicara kita dengan bahasa yang santun. 

  1. Fokus saja dengan masa depan 

Rasanya akan tidak enak jika kita selalu terbayang-bayang dengan masa lalu, terus terbayang-bayang dengan hal yang tidak kita sukai. Nah, lebih baik kita mulai mencoba ikhlaskan memang butuh proses yang tidak sebentar namun itu akan memberi dampak yang sangat besar untuk kehidupan kita selanjutnya. 

  1. Berhenti menyalahkan orang lain 

Belajar berhenti untuk menganggap diri kita sendiri adalah seorang protagonis yang menjadi korban. Pasti ada saja kenangan masa lalu yang terngiang tiba-tiba. Tetapi, yang harus kita lakukan adalah mengakuinya. Karena dengan mengakui bahwa itu pernah terjadi, tandanya kita sudah hampir mencapai tahap mengikhlaskan keadaan. 

  1. Maafkan orang lain dan maafkan diri sendiri 

Memang kita tidak akan bisa melupakan perilaku buruk orang lain, tapi semua orang berhak untuk mendapatkan maaf atas kesalahan yang diperbuat, tidak terkecuali diri kita. Tidak hanya belajar untuk memaafkan orang lain tetapi kita harus belajar memaafkan diri sendiri. 

    Selain itu, adalah loh manfaat saat kita sudah bisa bersikap forgiveness, yaitu :

  1. Ketika kita menjadi pemaaf, itu artinya kita sudah bisa mengurangi efek negatif dan gejala negatif yang ada pada diri kita

  2. Nah karena kita sudah mulai mengurangi efek negatif dalam diri kita, kita akan mulai memulihkan pikiran kita menjadi pikiran yang positif setiap harinya

  3. Begitupun dengan hubungan, ketika kita bisa bersikap forgiveness kita dapat memulihkan atau menjadi hubungan dengan orang lain semakin baik 

  4. Pada saat kita bisa bersikap forgiveness atau memaafkan dengan begitu kita dapat mengurangi kecemasan yang ada dalam diri, agar bisa menjalani hidup lebih tenang. 

  5. Tidak hanya untuk memaafkan orang lain, kita juga harus bisa mulai memaafkan diri sendiri dengan begitu kita kan bisa menguatkan rasa menghargai diri sendiri. 

Tidak hanya tentang kesehatan mental loh, ternyata forgiveness juga dapat baik bagi kesehatan tubuh seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem imun tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung.


SUMBER REFERENSI

Catya, A. (2016) Memaafkan (Forgiveness) Dalam Konflik

Hubungan Persahabatan. Retrieved from : https://media.neliti.com/media/publications/100491-ID-memaafkan-forgiveness-dalam-konflik-hubu.pdf


Novita, J. (2020, Juli 07) 5 Langkah Memaafkan untuk Hidup Lebih Ikhlas dan Mental Lebih Sehat. Retrieved from : https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/cara-memaafkan-ikhlas/


Veronika, Y.  (2022, Januari 5) Masih Sulit Memaafkan? Coba Forgiveness Therapy agar Hidup Jadi Lebih Bahagia. Retrieved from : https://www.bernas.id/2022/01/4205/83866-masih-sulit-memaafkan-coba-forgiveness-therapy-agar-hidup-jadi-lebih-indah/

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?