TERLALU MENGIKUTI ARUS SAMPAI TIDAK BISA MENGENAL DIRI

Penulis : Ghea Rae Sabrina

Self-knowledge berarti memiliki pemahaman tentang perasaan, motivasi, pola berpikir dan kecenderungan kita. Ini memberi kita untuk memiliki rasa harga diri yang stabil dan pegangan yang aman pada nilai-nilai dan motivasi kita. Tanpa memiliki self-knowledge, kita tidak dapat memiliki ukuran internal dari nilai kita sendiri.

Sementara beberapa orang memiliki perasaan yang kuat tentang siapa dirinya, yang lain mungkin merasa bahwa dirinya tidak benar-benar memahami diri mereka yang sebenarnya. Kita mungkin selalu mencoba ide atau hal yang baru untuk melihat apakah itu cocok untuk diri sendiri. Atau bahkan kita mungkin mendapati diri kita berubah dalam menanggapi orang lain.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Identitas 

Proses pembentukan rasa diri dimulai pada masa kanak-kanak dan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Individuasi, proses ini yang orang-orang lalui untuk mengembangkan rasa unik diri sendiri, anak-anak membutuhkan ruang untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas tanpa harus merasa takut malu, bersalah, kritikan, dan penilaian agar proses ini berhasil. 
  2. Masyarakat, pengaruh dan harapan masyarakat dapat memainkan peran penting dalam identitas. Budaya, media, agama, peran gender dan faktor lain yang merupakan bagian dari masyarakat dapat mempengaruhi perasaan diri kita tentang siapa diri kita. Mungkin juga kita merasakan tantangan ketika aspek identitas kita tidak sesuai dengan harapan masyarakat tempat kita tinggal. 
  3. Keluarga, pengasuh dan anggota keluarga kitalah yang memainkan beberapa peran paling awal dalam pembentukan identitas kita. Sepanjang hidup, berbagai peran yang kita mainkan dalam keluarga dapat mempengaruhi cara kita memandang diri kita sendiri. Dan sifat hubungan kita dengan orang yang kita cintai juga dapat memengaruhi apakah kita merasakan perasaan diri yang kuat dan lemah. 
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa identitas yang konsisten juga memiliki harga diri yang lebih tinggi, terlibat dalam perilaku berisiko yang lebih sedikit, dan cenderung tidak mengalami gejala internalisasi. Gejala internalisasi umum terjadi pada orang dengan depresi dan dapat mencakup perubahan kebiasaan makan, ketakutan, kesepian, kesedihan dan kesulitan berkonsentrasi itu disebabkan karena tidak adanya self-knowledge pada diri sendiri. 

Lalu bagaimana ya kalau kita terlalu mengikuti arus sampai tidak bisa mengenal diri?

Banyak hal yang sering dihadapi ketika kita mulai memasuki usia dewasa. Misalnya, ketika mulai risau dengan memilih karier yang akan dijalani atau malah merasa hidup berjalan terlalu monoton yang setiap hari dijalani. Setelah itu harus terbiasa dengan menjalani hidup yang hanya mengikuti arus saja? Nah bukan saatnya kita seperti itu, karena hal ini membuat kita tidak mengerti apa yang kita mau, apa yang kita cita-citakan dan siapa sebenarnya dirimu!

Mungkin kita pernah merasakan tidak tahu siapa diri kita sendiri, hal itu membuat kita sulit untuk membuat pilihan yang tepat untuk hidup kita. Namun jangan khawatir, ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengenal diri sendiri lebih baik dan mulai membentuk self-knowledge lebih baik lagi. 


Bagaimana mengatasinya?

Jika kita terus terjerat dengan masalah yang berkaitan dengan self-knowledge dan merasa bahwa diri tidak benar-benar tahu siapa diri sendiri. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Menemukan cara untuk self-knowledge dan memperkuat individualitas diri.

  • Pelajari Lebih Lanjut Tentang Diri Kita 

Jika kita merasa tidak tahu siapa diri kita, luangkan waktu untuk mengenal diri sendiri lebih baik. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah mulai memikirkan hal-hal yang kita sukai dan yang penting bagi kita.

  • Cari Tahu Apa yang Kita Nilai

Mengetahui nilai-nilai yang dimiliki oleh diri kita sendiri dapat memainkan peran besar dalam membantu kita untuk mengetahui siapa diri kita. Keyakinan dan nilai apa yang paling penting bagi kita? Ini adalah ciri-ciri utama yang kita rasa paling penting dalam diri kita dan orang lain. 

  • Habiskan Waktu untuk Diri Sendiri 

Sementara sendiri terkadang sering disalahartikan sebagai kesepian, menghabiskan waktu sendiri dapat memiliki manfaat kesehatan mental yang penting. Tekanan sosial terkadang membantu kita sulit memahami apa yang penting bagi kita, terutama jika kita dikelilingi oleh orang-orang dengan kepribadian yang kuat. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat memberi kepada kita kesempatan untuk berefleksi, mengeksplorasi, dan bereksperimen dengan ide dan perasaan baru. 

  • Tantang Dirimu Sendiri 

Mencoba hal-hal yang dapat menjadi alat eksplorasi diri yang bermanfaat lainnya. Terkadang mencari tahu siapa diri kita melibatkan pengujian aspek-aspek baru dari diri kita. Pikirkan tentang bagaimana remaja sering bereksperimen dengan gaya yang berbeda saat mereka menempa rasa diri mereka. 

  • Percaya Pada Intuisimu 

Mempelajari cara mempercayai diri sendiri dan naluri kita adalah bagian lain dari mencari tahu siapa diri kita sendiri. Jika memiliki perasaan diri yang lemah, kita mungkin kesulitan untuk membuat keputusan apakah itu besar atau kecil. Untuk lebih memahami siapa diri kita, penting untuk mulai membuat pilihan yang mencerminkan diri kita dan buka orang - orang di sekitar kita. 


SUMBER REFERENSI

Kendra, C, (2021, Juni 11) What to Do If You Don't Know Who You Are. Retrieved from : https://www.verywellmind.com/i-dont-know-who-i-am-5186886

Meg, S. (2016, maret 9) Know Yourself? 6 Specific Ways to Know Who You Are. Retrieved from : https://www.psychologytoday.com/us/blog/changepower/201603/know-yourself-6-specific-ways-know-who-you-are

Nia, N. (2019, Januari 14) Want to be happier? Try getting to know yourself. Retrieved from : https://theconversation.com/want-to-be-happier-try-getting-to-know-yourself-109451

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?