MENGENAL DIRI MEMUDAHKAN HIDUP

Penulis: Rania Hendradwiputri


Hidup Anda terasa sulit? Mengapa? Apakah karena ada masalah yang sulit diselesaikan? Atau ada masalah dengan orang-orang di sekitar Anda? Atau Anda sedang bingung hidup ini ingin Anda bawa ke mana? Atau Anda sedang terperangkap di zona yang kurang nyaman? Atau Anda sendiri bingung mengapa tetapi Anda merasakan kesulitan yang signifikan dalam menjalani aktivitas sehari-hari? Dengan menetapnya perasaan yang tidak nyaman secara kontinu dan muncul pikiran yang terus-menerus tidak menyenangkan? Mungkin Anda membutuhkan kemampuan self-knowledge!

    Self-knowledge, atau dalam bahasa Indonesia secara harfiah diartikan sebagai mengenali diri sendiri, adalah suatu proses seseorang dalam mengenali informasi-informasi tentang dirinya secara utuh dan jujur, baik segi positif maupun negatif. Informasi-informasi ini sendiri dapat berupa kelebihan, kekurangan, kepribadian, hobi, selera makanan dan minuman, genre musik kesukaan, genre buku kesukaan, bidang yang diminati, nilai-nilai yang ditaati, ideologi yang dianut, dan lain sebagainya.

    Banyak orang yang bahkan sampai masa dewasanya belum sepenuhnya mengenali diri sendiri sehingga mereka mengalami kesulitan yang signifikan dalam menjalani kehidupan dewasanya. Sebagai contoh, mereka akan rentan mengalami konflik dengan orang-orang di sekitarnya, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, dan lain-lain. Mereka juga rentan melakukan hal-hal impulsif yang tidak dipikirkan dengan kepala dingin seperti berkendara secara ugal-ugalan, makan dan minum secara berlebihan, melakukan kegiatan tidak senonoh bahkan sampai menjurus ke arah kriminal, menghambur-hamburkan uang, dan lain-lain yang berbahaya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap kehidupan kita. Mereka juga rentan ada di dalam zona yang tidak sesuai dengan mereka sebab mereka tidak cukup mengenali diri mereka sendiri sebetulnya lebih cocok di zona seperti apa, sebagai contoh seseorang yang sesungguhnya memiliki bakat di bidang seni mengalami kesulitan yang signifikan menunaikan pekerjaannya dengan baik dan benar di bidang akuntansi. Akibatnya, ia mengalami kelelahan fisik dan mental.

    Hal-hal seperti di atas dapat ditanggulangi jika kita memiliki kemampuan self-knowledge yang baik. Dengan kita menyadari identitas diri kita sendiri, maka kita akan dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan kapasitas diri kita secara keseluruhan, baik dari segi keinginan dari lubuk hati yang terdalam, kemampuan yang dimiliki, dan faktor-faktor eksternal lainnya seperti pendidikan, finansial, tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah, mengurus orang tua, pekerjaan di tempat lain, dan lain sebagainya.

    Dengan kita cukup baik mengenal diri sendiri, kita juga dapat mengetahui kemampuan-kemampuan dalam diri kita secara seksama, yang manakah yang perlu dipertahankan, yang manakah yang perlu ditingkatkan. Misalkan kita pandai menulis sehingga kita perlu mempertahankannya dengan tidak lupa sering membaca agar tulisan kita semakin kaya kualitasnya, tetapi kita perlu meningkatkan kemampuan kita berbicara di depan umum. Dengan kita mengikuti training, webinar, seminar, meminta saran kepada teman yang sudah pandai public speaking, atau konsultasi ke profesional seperti psikolog, dan tidak lupa latihan secara berkala, niscaya perlahan namun pasti kita akan dapat meningkatkan kemampuan public speaking kita sampai pada taraf yang kita inginkan.

    Kita juga akan jauh lebih mudah berinteraksi dengan orang lain apabila kita memiliki self-knowledge yang matang. Kita akan jauh lebih mudah menjawab jika dalam sebuah wawancara kerja atau mendaftar kuliah kita memperoleh pertanyaan tentang kelebihan kita dan bagaimana cara mempertahankannya, kekurangan kita dan bagaimana cara kita menghadapinya, nilai-nilai yang kita taati, hal-hal yang kita minati, dan lain sebagainya. Dalam mengobrol biasa dengan orang lain juga demikian, kita akan lebih mudah membagikan cerita tentang kita, baik menceritakan kebahagiaan maupun ingin mencurahkan kegelisahan. Kita juga akan lebih mudah menyaring informasi-informasi yang tidak kita sukai dan akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental kita, jadi kita mengonsumsi informasi secara cerdas. Ketika kita mengalami masalah dengan orang lain juga akan jauh lebih mudah, kita akan jauh lebih mudah mengenali perasaan dan pikiran kita, misalkan kita merasa A tidak menghargai hasil pekerjaan kita sehingga kita marah dan kecewa pada A. Dengan mengetahui pikiran dan perasaan kita, kita akan jauh lebih mudah membicarakannya secara baik-baik dalam rangka menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin.

    Wah, banyak sekali, ya, manfaat self-knowledge dalam mempermudah hidup kita? Yuk, mulai sekarang kita mulai membangun hubungan yang lebih dekat dengan diri sendiri dengan mengenali diri sendiri secara lebih dekat! Tetap semangat dan sehat fisik mental selalu!


SUMBER REFERENSI

Andrew, G. (2018, April 10). Self-knowledge is the beginning of self-improvement. Code of Living. Retrieved from https://www.codeofliving.com/blog/self-knowledge-is-the-beginning-of-self-improvement/

Kara, M. C. D. (2020, April 23). 6 signs you lack self-awareness in everyday life. My Question Life. Retrieved from https://myquestionlife.com/lack-self-awareness/

McGill. (n. d.). Self-knowledge. Retrieved from https://www.mcgill.ca/skillsets/framework/self-knowledge

Nikolova, N. (2019, January 14). Want to be happier? Try getting to know yourself. The Conversation. Retrieved from https://theconversation.com/want-to-be-happier-try-getting-to-know-yourself-109451#:~:text=By%20self%2Dknowledge%2C%20psychologists%20mean,motivations%2C%20thinking%20patterns%20and%20tendencies.&text=Understanding%20our%20own%20emotions%20and,us%20to%20make%20better%20decisions

Wilson, C. R. (2021, December 17). What Is Self-Knowledge in Psychology? 8 Examples & Theories. PositivePsychology. Retrieved from https://positivepsychology.com/self-knowledge/

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?