PENTINGNYA SUPPORT GROUP UNTUK KESEHATAN MENTAL

 


Setiap orang memiliki masalah baik yang datang dari dalam diri sendiri, keluarga, pasangan, maupun dari lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka memendam perasaan dan masalahnya sendirian. Terdapat berbagai macam alasan mengapa mereka memilih untuk memendamnya sendiri. Salah satunya yaitu mereka merasa sendirian, tidak ada seseorang yang bisa diajak untuk bercerita. Padahal memendam perasaan dan masalahnya sendiri tidak baik untuk kesehatan mental seseorang. 

Salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengikuti Support Group. Support Group merupakan kegiatan untuk menyatukan orang-orang yang sedang atau telah melalui pengalaman yang serupa. Pengalaman tersebut bisa berkaitan dengan isu kesehatan mental atau seseorang yang sedang berjuang melawan penyakit. 

Dengan bergabung dalam komunitas positif seperti Suport Group dan berbagi pengalaman, diharapkan dapat meningkatkan perasaan yang positif dalam menghadapi masalah. Berikut keuntungan bergabung dalam Support Group:

  1. Tidak menghakimi
Di dalam Support Group kamu bisa menyampaikan keluh kesahmu tentang masalah yang sedang kamu hadapi, tanpa merasa terhakimi. 

       2. Mendapatkan dukungan emosional 

Karena persamaan pengalaman seringkali membuat para anggota Support Group tumbuh menjadi pribadi yang saling menguatkan satu sama lain. Selain itu, mengikuti Support Group bisa mendapatkan rasa empati dan motivasi untuk keluar dari permasalahan yang sedang dialami.

        3. Mendapatkan sudut pandang yang berbeda 

Dengan berbagi cerita dan pengalaman yang terjadi antar anggota kamu bisa melihat berbagai sudat pandang yang berbeda. Oleh karena itu kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain untuk menyikapi masalah yang kamu hadapi. 

Jika kamu bergabung dengan Support Group kamu tidak akan merasa sendirian lagi dan beban atau pun ketegangan dari masalah yang kamu hadapi akan menurun. 

Love Yourself Indonesia melalui event Semarak Jiwa Merdeka, menyediakan wadah dalam bentuk kegiatan Support Group untuk kamu yang ingin berbagi cerita dan pengalaman. Dalam kegiatan tersebut nantinya kamu akan didampingi langsung oleh Psikolog dari Love Yourself Indonesia. 

Support Group ini menggunakan fitur brekout room yang ada di zoom meeting. Support Group yang diadakan oleh Love Yourself Indonesia terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya (gratis). Yuk, daftarkan dirimu sekarang untuk mental yang lebih sehat!

Adapun Tema yang akan dibahas dalam Support Group, yaitu:

  1. Toxic Positivity
  2. Good Girl Syndrome
  3. Anxiety
  4. Bucin VS Cinta Sejati

Tanggal kegiatan: 21-22 Agustus 2021


Syarat dan Ketentuan:

1. Follow akun Instagram @loveyourself_indonesia

2. Klik link berikut:  https://www.instagram.com/p/CSoB-0lFoR-/?utm_source=ig_web_copy_link ,

    Kemudian tag temen kamu di kolom komentar postingan tersebut 

3. Link pendaftaran:  bit.ly/supportgroupLYS 


Keuntungan yang akan kamu dapatkan:

  • Memperoleh masukan dan saran dari Psikolog Love Yourself Indonesia
  • Menambah ilmu yang bermanfaat
  • Mendapat insight baru dari berbagai sudut pandang
  • Mendapatkan relasi

Info lebih lanjut, hubungi narahubung dibawah ini:

Nadia Aninda Khansa: 0895361146612

Syena Meuthia: 085664744021


Penulis: Nabilah Nafabrianti (Universitas Pancasila Fakultas Ilmu Komunikasi)


Refrensi:

 http://www.smartmama.com/2016/05/30/keuntungan-bergabung-dalam-support-group/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more