SOCIAL ANXIETY DISORDER (SAD)



Hai teman teman,kalian tau gak sih  apa itu social anxiety disorder? Social Anxiety Disorder (SAD) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Gangguan Kecemasan Sosial, berbeda masalah “orang pemalu” biasa. Orang-orang biasanya mengalami rasa malu dan tidak nyaman, terutama jika berada dalam situasi baru atau dengan orang yang tidak dikenal. Namun, umumnya dapat ditoleransi setelah melakukan pemanasan dan bersantai seiring berjalannya waktu. Berbeda dengan sifat pemalu orang dengan Social Anxiety Disorder kurang dapat mentoleransi keadaan tersebut, mereka hampir tidak mungkin merasa santai dalam lingkungan sosial sepanjang waktu. Orang dengan Social Anxiety Disorder tentunya memiliki kesulitan dalam menjalani kehidupan mereka karena perasaan cemas dan takut yang berlebihan saat berinteraksi sosial. Masalah ini juga merupakan gangguan kesehatan mental ketiga paling umum yang mempengaruhi sebanyak 10 juta orang di Amerika.

Apa itu social anxiety disorder? 
Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah ”Suasana perasaan yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa depan (American Psychiatric Association,1994.,Barlow, 2002)”. Sedangkan Sieber (dalam Sudrajat 2008) menyatakan bahwa: “kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan pemecahan masalah”. Sedangkan yang menjadi penyebab dari kecemasan tersebut adalah ;
1. Faktor Intern, antara lain kemampuan penyesuaian diri, pemikiran-pemikiran negatif (negative thinking?
2. Faktor yang berasal dari luar individu yaitu tekanan lingkungan, permasalahan keluarga, pengalaman traumatis, phobia, masalah kehidupan, pendidikan yang salah.
Social Anxiety Disorder atau sebelumnya dalam bahasa psikologi disebut dengan Social Phobia merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan yang luar biasa dan kesadaran diri yang berlebihan dalam situasi sosial sehari-hari. Menurut Marks dan Gelder (1966) SAD menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang menjadi sangat cemas ketika menjadi sasaran pengawasan oleh orang lain saat melakukan tugas sosial tertentu. Misalnya dalam melakukan interaksi sosial justru menimbulkan kecemasan seperti, makan atau menulis di depan umum, memulai atau mempertahankan percakapan, pergi ke pesta, berkencan, bertemu orang asing, atau berinteraksi dengan orang. Penderita SAD paling takut jika disuruh berbicara didepan umum.

Gejala Anxiety disorder
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder memiliki gejala yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Namun secara umum, beberapa gejala umum yang perlu diketahui antara lain:
1. Merasa gelisah, tegang atau gugup
2.  Merasa bahaya atau malapetaka akan datang
3. Jantung berdebar kencang
4. Bernapas dengan cepat
5.  Berkeringat
6. Gemetar
7. Lemas atau lelah
8. Sulit konsentrasi
9. Sulit tidur
10. Mengalami masalah gastrointestinal
11. Sulit mengendalikan kekhawatiran
12. Berusaha menghindari hal yang dapat memicu rasa cemas

Penyebab terjadinya social anxiety disorder
social anxiety disorder bisa dipicu oleh situasi yang baru atau hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, misalnya presentasi di depan umum atau menyampaikan pidato. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:
1. Peristiwa masa lalu
Fobia sosial bisa jadi muncul karena penderita pernah mengalami peristiwa memalukan atau tidak menyenangkan, yang disaksikan oleh orang lain.
2. Keturunan atau pola asuh
Fobia sosial cenderung diturunkan dalam keluarga. Namun demikian, belum bisa dipastikan apakah hal ini dipicu oleh faktor genetik atau karena pola asuh orang tua, misalnya terlalu mengekang. Kemungkinan lainnya adalah anak meniru sikap orang tua yang kerap merasa cemas saat berhadapan dengan orang lain.
3. Struktur otak
Rasa takut sangat dipengaruhi oleh bagian otak yang disebut amygdala. Amygdala yang terlalu aktif akan membuat seseorang mengalami rasa takut yang lebih kuat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya kecemasan secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain timbul karena terkait masalah medis tertentu, faktor lain yang dapat menimbulkan social anxiety disorder antara lain: 
1. Trauma. Anak-anak yang menyaksikan kejadian traumatis dapat mengalami gangguan kecemasan di titik tertentu dalam hidupnya. Orang dewasa juga mungkin mengalaminya
2. Stres karena satu penyakit. Mengetahui mengidap penyakit serius dapat menyebabkan seseorang mengkhawatirkan kondisinya dan dapat berakibat gangguan kecemasan
3. Penumpukan stres. Kejadian berat yang berlangsung terus menerus seperti stres dalam pekerjaan ditambah meninggalnya anggota keluarga. Disusul masalah lainnya bisa menjadi faktor risiko.

Cara mengatasi sosial anxiety disorder? 
1.Evaluasi pola pikirmu
We are what we think we are, nampaknya sangat related engan kehidupan sehari hari. dipikiran pesimis dapat berakar dalam pikiran kamu dan mengubah keparahan situasi. Salah satu caranya adalah dengan menantang ketakutan kamu, dan bertanya apakah pikiranmu itu benar, dan kamu bisa mengendalikan pola pikirmu
2. Tenangkan diri dengan bernafas yang dalam
Butuh menenangkan diri? Cobalah bernapas dalam 4 hitungan selama 5 menit. Menjelang malam, gunakan cara ini dan kamu bisa memperlambat detak jantung yang bisa membantu menenangkan diri kamu.
3. Menggunakan aromaterapi untuk lebih rileks
Aromaterapi baik itu dalam bentuk minyak, dupa, atau lilin memang sudah terbukti mampu menenangkan diri. Hal ini dikarenakan Aromaterapi dianggap membantu mengaktifkan reseptor tertentu di otak, yang dapat berpotensi untuk mengurangi kecemasan. Jangan lupa pilih aroma yang kamu sukai supaya makin rileks
4. Olahraga ringan 15 menit
Cara terbaik untuk menghentikan pikiran cemas adalah dengan berjalan menjauh dari situasi. Kamu bisa jalan santai ataupun yoga selama 15 menit untuk membantu lebih focus dan meredakan kecemasan.

Itu tadi beberapa informasi mengenai social anxiety disorder. Ingat jangan pernah menganggap remeh sesuatu ya. Jika ada yang kurang baik dari diri kamu persiapkanlah perlindungan seoptimal dan sedini mungkin.


Ditulis oleh : Aan Nurul Zaman (Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)

Referensi
Sugiantoro, B. (2018). Teknik Desensitisasi Sistematis (Systematic Desensitization) dalam Mereduksi Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder) yang dialami Konseli. Nusantara of Research: Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, 5(2), 72-82.
https://superyou.co.id/blog/kesehatan/tentang-social-anxiety-disorder/
https://www.alodokter.com/gangguan-kecemasan-sosial#:~:text=Fobia%20sosial%20cenderung%20diturunkan%20dalam,saat%20berhadapan%20dengan%20orang%20lain.
https://satupersen.net/blog/mengenal-social-anxiety-disorder-gejala-dan-penangannya

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?