SENSE OF HUMOR FOR MENTAL HEALTH


Sense of humor menurut Martin (dalam Ruch, 1998 dalam Nabila, 2011:6) sebagai kemampuan individu untuk tidak terlalu serius dalam mengungkapkan suatu hal dan kemampuan untuk menertawakan kelemahan dan kekurangan diri sendiri, akan tetapi para humoris. Martin (dalam Nabila, 2011:38) menyatakan bahwa sense of humor adalah karakteristik yang merujuk pada perbedaan respon emosional individu dalam konteks kegembiraan sosial, yang ditunjukkan melalui persepsi mengenai kaganjilan yang lucu dan diekspresikan melalui senyuman dan tawa. Menurut Nabila (2011:38) menyimpulkan bahwa sense of humor adalah karakteristik penting yang dimiliki oleh setiap individu dalam mempersepsikan dan merespon hal lucu yang mampu untuk membangkittkan kegembiraan hidup. Selain kebahagian hidup sense of humor juga mengandung banyak keuntungan. Diantaranya individu dengan sense of humor yang lebih tinggi, lebih termotivasi, lebih ceria, dapat dipercaya mempunyai self esteem yang lebih tinggi. 
Salah satu keuntungan yang terbesar dengan memiliki kepekaan terhadap humor (sense of humor) adalah pengaruhnya pada kesehatan mental (mental health).  
Pertama, humor bisa mengantarai hubungan sosial, yang mana ini bisa menciptakan mental health enhancing effects (efek meningkatkan kesehatan mental). 
Kedua, humor mempunyai efek secara tidak langsung pada tingkatan stress. Seseorang yang peka terhadap humor dalam kehidupan, pengalaman stressful individu sering diminimalkan. 
Ketiga, proses fisiologi yang dipengaruhi oleh humor. Sebagai contoh, tertawa bisa mengurangi ketegangan saraf. 

Tips untuk Meningkatkan Sense of Humor
Kesehatan mental membantu individu untuk membuat keputusan ketika mereka berada dalam situasi krisis, ketika mereka harus menghadapi kesulitan hidup dan masalah stress. Orang yang terlihat bahagiapun rentan terhadap masalah kesehatan mental. Hidup terkadang bisa sangat melelahkan. Bahkan orang terkuat pun hancur. Peristiwa emosional dapat mempengaruhi orang secara afektif dan biologis. Selera humor yang baik adalah cara alami untuk mengendalikan tingkat stress. Ada beberapa metode untuk meningkatkan sense of humor :

1.  Focus your attention on things that make you happy 
Cobalah untuk tetap bahagia dengan melukan hal-hal yang membuat tersenyum. Cara yang baik untuk melakukannya adalah dengan memikirkan hal-hal sederhana yang membawa pikiran baik dan menghidupkan kembali kenangan indah. 

2. Embrace a giving spirit
Bukan hanya hal-hal materi, saat berada ditengah-tengah orang yang lucu, mencobalah untuk menimbrung dalam membuat lelucon dengan mereka. Ketika mereka membuat anda tertawa berbalaslah dengan berbagai cerita lucu.
 
3. Find something funny on social media
Platform media sosial bia menjadi sumber tawa yang baik. Anda dapat bergabung dengan grup atau mengikuti orang-orang yang menyukai humor. Dengan cara ini, anda juga bisa belajar beberapa hal tentang menjadi lucu.

4. Be discerning
Tertawa yang baik itu sehat, tetapi tidak semuanya lucu. Cari tahu jenis lelucon apa yang cocok. Ini akan membantu untuk menghindari membuat lelucon polos yang berubah menjadi kasar atau menyakiti bagi sebagaian orang. 



Ditulis oleh : Salsabila Royyana (Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)



Referensi
Septiana Orissa. 2017. Hubungan antara sense of humor dan subjective well-being pada mahasiswa. Skripsi.  Psikologi Fakulas Ilmu Pendidikan. UNNES.
Seyednezad S. J., Zenab A. J. J., Teymor A. G., Nasram S. 2011. The study relationship between sense of humor and general health in students. Procedia-Sosial and Behavioral Sciences. 30, 2057-2060.
https://www.webmd.com/mental-health/how-does-humor-affect-mental-health 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Image
Penulis : Ghea Rae Sabrina  Seringkali komunikasi menjadi masalah dalam suatu hubungan pria dan wanita. Saat wanita sering merasa tidak dimengerti oleh pria, di sisi lain pria menganggap wanita itu rumit dan sulit ditebak.d an juga pada saat pria merasa sering tidak dihargai oleh wanita, sementara  wanita merasa ego pria telalu tinggi sehingga mudah marah dan tersinggung.  Masalah komunikasi diantara pria dan wanita ini penyebabnya adalah berasumsi kalau pria dan wanita memiliki kebutuhan emosional yang sama. Akibatnya perlakuan yang bermodalkan kasih sayang ini disalahpahami oleh pasangan.  Tenryata pria dan wanita memiliki kebutuhan 6 emosional yang berbeda. Kebutuhan emosional ini saling berpasangan dan saling memengaruhi. seperti halnya siklus, begitu juga dengan kebutuhan emosional dari dasar pria terpenuhi, ia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar pasangannya. Begitu juga saat kebutuhan dasar wanita terpenuhi, secara alamiah wanita akan memenuhi kebutha...
Read more

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Image
Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi Evaluasi dan refleksi diri adalah salah satu proses penting dalam pengembangan diri seseorang dan pertumbuhan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang. Kapan dan mengapa kita perlu melakukan evaluasi dan refleksi diri? Kapannya adalah setiap saat kita selesai menjalani hari, setiap kita selesai melakukan sesuatu, dan mengapanya adalah agar kita dapat senantiasa memetik pembelajaran baru setiap saat dan mempelajari serta menghayati pengalaman setiap saat. Ini adalah tips dari Minlove untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri: 1. Menulis jurnal. Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk merefleksikan pikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari. Tulislah tentang apa yang terjadi, bagaimana itu mempengaruhi kita, dan apa hikmah yang dapat dipetik dan dipelajari dari pengalaman itu. 2. Menanyakan diri sendiri pertanyaan-pertanyaan reflektif. Tanyakanlah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti “apa y...
Read more

Apa Itu Conformity?

Image
Apa Itu Conformity? Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi “Hmmm …, memang, sih, buku A tidak bagus!” Padahal kamu berpikir bahwa buku A bagus, tetapi gara-gara teman-temanmu berpikir buku A tidak bagus, kamu merasa kamu perlu untuk mengikuti pendapat mereka. “Hmmm …, kalian benar juga, sih, B tidak cocok untuk diajak berteman!” Padahal kamu berpikir bahwa B pantas untuk diajak berteman, tetapi kamu memilih untuk bilang seperti itu karena teman-temanmu tidak menyukai B. Pernahkah kalian mengalami hal-hal di atas, Soulmate LYS? Nah, itulah yang dinamakan dalam dunia psikologi sebagai conformity, atau dalam bahasa Indonesia konformitas, yaitu tendensi manusia untuk mengikuti tindakan, tingkah laku, pemilihan sikap, opini, pikiran, dan perasaan orang lain di sekitar mereka. 🙂 Konformitas biasa disebabkan oleh social pressure, seperti takut akan dihakimi oleh orang lain apabila kita memiliki opini atau sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Walhasil, kita memutuskan untuk iya-iya saj...
Read more