AWAS! MENJADI PEOPLE PLEASER AKAN MEMBUATMU 'KEHILANGAN' DIRI SENDIRI


“Duuh, gimana cara nolaknya ya? Aku ngga enak mau nolak? Kalau aku tolak nanti dia kecewa ngga ya sama aku?”
Kamu orangnya ngga enakan? Susah berkata tidak? Bisa jadi kamu seorang people pleaser niih. Haah? Apaan tuuh people pleaser?

People pleaser menurut Merriam Webster & Susan Newman adalah sebutan bagi orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain meskipun apa yang dipikirkan/dirasakan bertentangan dengan apa yang dilakukan. Seorang people pleaser cenderung melakukan apapun untuk orang lain karena tidak ingin membuat orang lain kecewa kepadanya.
Taukah kamu kalau seorang people pleser dapat merugikan dirimu dan dapat membuatmu menjadi “kehilangan” dirimu sendiri? Haaaaah, ko bisa?
Dilansir dari tirto.id, menurut Susan Newman bahwa seorang people pleser akan meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri. Hal ini terjadi karena adanya kebiasaan seseorang yang ingin untuk merasa penting dan ingin berkontribusi lebih bagi orang lain. Sebenarnya tidak salah untuk membantu orang lain, apalagi kalau orang tersebut benar-benar membutuhkan kita, tapi jangan berlebihan dengan selalu mengesampingkan kepentingan diri sendiri. Ingat bahwa ada kepentingan diri sendiri yang harus dipenuhi, diri kita butuh kita, sesekali berkata “tidak” tidak menjadi masalah kok. 
People pleaser membentuk dirinya sesuai dengan apa yang diharapkan orang lain. Dia mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri dan selalu mengedepankan kepentingan orang lain agar orang tersebut tidak kecewa terhadapnya. Seorang people pleaser membutuhkan persetujuan dan pernyataan dari orang lain untuk mendapatkan rasa aman dan percaya diri. Ia membutuhkan penerimaan atau pengakuan dari orang lain. Apabila tidak, maka ia akan merasa tidak percaya diri, bingung, merasa tidak pantas dan merasa kurang baik.
People pleasure tidak begitu kenal dengan dirinya sendiri. Ia sulit untuk mengenalli diri sendiri karena ia sibuk memenuhi kebutuhan orang lain dan mencari pengakuan dari orang lain. Dengan mencari pengakuan dari orang lain, seorang people pleaser akan takut mengekspresikan dirinya karena mereka takut dianggap aneh atau berbeda dengan orang disekitarnya. Seorang people pleaser memiliki penilaian yang rendah terhadap dirinya sendiri. Seorang people pleaser percaya ia hanya layak untuk dicintai orang lain ketika memberikan segalanya untuk orang lain. 
Seorang people pleaser ini juga sudah utnuk berkata “tidak”, meskipun hal tersebut bisa saja merugikan dirinya. Hal tersebut dapat memunculkan sikap manipulatif terhadap diri sendiri dan orang lain. 

Menurut Leon F Seltzer, dilansir dari tirto.id bahwa yang melatar belakangi seseorang bisa menjadi people pleaser adalah dari lingkungan keluarganya. Mungkin dulu waktu kecil, ia tidak pernah punya ruang untuk mengungkapkan apapun yang tidak sejalan dengan keinginan orang tua/orang yang mengasuhnya. Ia melihat bahwa perbedaan opini akan menimbulkan perselisihan sehingga menyebaban posisinya menjadi terancam. Dengan begitu pas dia dewasa akan membentuk pola pikir bahwa dia harus selalu menjadi apa yang orang lain harapkan tanpa memmperhatikan apa yang dirinya inginkan.
Dampak dari seorang people pleaser adalah dapat memendam perasaan yang lama-kelamaan akan berubah menjadi frustasi. Dengan begitu akan banyak menguras tenaga dan juga bisa beresiko mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental. 

Oleh karenanya, coba lakukan beberapa hal dibawah ini untuk berhenti menjadi people pleaser
1. Ayo berlatih kenali diri sendiri dan kebahagiaanmu
Sebuah kebahagiaan bukan dicari tapi harus diciptakan. Carilah sesuatu dalam dirimu yang bisa membuatmu bahagia. Carilah kebahagiaanmu sendiri tanpa mengedepankan kepentingan siapa-siapa. Cintai dirimu dan kembangkan potensimu. Dirimu sendirilah yang paling layak untuk diutamakan. 

2. Bersikaplah tegas
Bersikaplah tegas dengan apa yang kamu sukai dan apa yang tidak kamu sukai. Bersikaplah tegas dengan dirimu dan dengan orang lain.  Jika kamu dimintai bantuan diluar dari kapasitas dirimu atau dapat merugikan dirimu, berilah penolakan dengan cara yang baik dan sertakan alasan kenapa kamu menolaknya. Sesekali menolak dan berkata “tidak” tidak akan merugikanmu dan tidak akan membuatmu rendah.

3. Jangan meminta maaf jika itu bukan salahmu
Maaf, merupakan sesuatu yang wajib dilakukan ketika kita berbuat salah kepada orang lain. Kita tidak memiliki kewajiban untuk meminta maaf jika kita tidak punya salah kepada siapapun itu. Meminta maaflah seperlunya jangan berlebihan. Meminta maaf untuk melepas kesalahan orang lain tidak berarti kamu melindunginya tapi justru membuatnya melepaskan tanggungjawabnya. Ingaat, jangan merasa bertanggungjawab atas kehidupan orang lain. Selesaikan semua tanggung jawab dan kewajiban yang kamu miliki dari dirimu.

4. Buat batasan untuk dirimu
Berilah batasan kepada dirimu sendiri saat dimintai bantuan oleh orang lain. Apakah kamu senang melakukakan hal tersebut? Apakah kamu ada waktu untuk melakukan hal tersebut? Bagaimana perasaanmu ketika memberikan bantua? Perhatikan beberapa pertanyaan tersebut sebeulum memutuskan untuk memberikan bantuan yaa.

Seorang people pleaser tidak bisa mengenali apa yang sebenarnya ia inginkan, karena ia terlalu sering mengatakan “iya” atas permintaan orang lain dan mengabaikan perasaan dan permintaan dalam dirinnya.
Belajarlah untuk mengatakan tidak dengan baik dan ramah. Dengan mengatakan “tidak” tidak akan membuat hidupmu berakhir. Dengan mengatakan tidak pada sesuatu yang kecil, berani mengungkapkna pendapat sendiri dengan sederhana, atau mengambil sikap terhadap seuatu yang kita yakini sedikit banyak dapat membantu keluar dan berhenti menjadi seorang people pleaser. 

Kita tidak perlu berusaha untuk disukai semua orang. Karena hal tersebut mustahil terjadi. Setiap orang pasti akan ada yang suka dan tidak suka terhadap kita dan semua itu sudah menjadi hukum alam. Jadi sayangi dan cintai diri sendiri dulu yaaaa.
“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu” –Ali bin Abi thalib



Ditulis oleh: Siti Aulin Ni’mah (Mahasiswa Psikologi UIN Walisongo Semarang)



Reference:
https://www.sehatq.com/artikel/ciri-ciri-people-pleaser-dan-cara-mengubahnya 
https://www.alodokter.com/ini-tanda-dan-cara-untuk-berhenti-menjadi-people-pleaser 
https://tirto.id/mengenal-people-pleaser-dan-cara-mengatasinya-empb 
https://greatmind.id/article/on-marissa-s-mind-people-pleaser 

Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?