Kamu sering galau di usia 20an? Mungkin kamu sedang mengalami Quarter life crisis. Apa itu quarter life crisis? Yuk simak penjelasannya...
Peralihan dari masa remaja ke masa dewasa merupakan masa yang penting bagi seorang individu. Pada masa ini, seseorang mulai mengeksplorasi diri, hidup mandiri dari orang tua, mengembangkan sistem nilai-nilai, dan membentuk suatu hubungan (Irma & Timothy, 2019). Hal yang dieksplorasi biasanya mencakup bidang pendidikan, karier, dan hubungan relasi dengan lawan jenis. Luasnya eksplorasi yang dilakukan menyebabkan ketidakstabilan dalam diri seseorang karena banyaknya perubahan yang dilakukan dan dirasakan seseorang saat mengeksplorasi diri. Nah Quarter Life Crisis adalah istilah yang biasanya digunakan dalam penggambaran kegelisahan tersebut. Quarter life crisis ternyata cukup lumrah terjadi pada peralihan dari masa remaja ke masa dewasa loh!
Perubahan-perubahan tersebut tidak selalu dengan perasaan positif, namun juga timbul berbagai perasaan negatif seperti kecemasan, kebingungan, ketidakpercayaan, dan ketakutan akan kegagalan. Jika perasaan-perasaan tersebut tidak ditangani dengan baik, maka akan mengakibatkan krisis emosional mulai dari frustasi, hingga depresi dan gangguan psikologis lainnya. Krisis emosional inilah yang biasa disebut sebagai Quarter life crisis (Atwood & Scholtz, 2008). Quarter life crisis ini biasanya terjadi pada seseorang dengan rentang usia 18-30 tahun, yang mana individu tersebut merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya dimasa mendatang.
Istilah Quarter life crisis ini dicetuskan oleh Robbins dan Wilner (2001) yang mana merupakan sebuah perasaan pada saat transisi dari kehidupan perguruan tinggi ke “dunia nyata” dengan rentang usia mulai dari masa remaja akhir sampai dengan pertengahan usia 30 tahun, namun lebih intens dirasakan diusia 20 tahunan. Masalah yang dihadapi berkisar pada kehidupan pekerjaan dan karir serta hubungan cinta dengan lawan jenis (Nash & Murray, 2010). Sedangkan Menurut Fischer (2008) Quarter life crisis adalah perasaan khawatir yang hadir atas ketidakpastian kehidupan mendatang seputar relasi, karier, dan kehidupan sosial yang terjadi sekitar usia 20-an. Mendukung pernyataan tersebur Nash dan Murray (2010) mengatakan bahwa yang dihadapi ketika mengalami quarter life crisis adalah masalah terkait mimpi dan harapan, tantangan kepentingan akademis, agama dan spiritualitasnya, serta kehidupan pekerjaan dan karier.
Kenali Gejala Awal Munculnya Quarter Life Crisis
Dikutip dari (HelloSehat) berikut adalah gejala-gejala yang menandakan kamu sedang mengalami Quarter life crisis :
1. Mulai Mempertanyakan Hidup
“Apa tujuan dari hidupku?” “Diumurku yang sekarang pencapaian apa yang sudah aku raih?” . Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin seringkali terlintas dalam pikiran kamu, hal tersebut ternyata salah satu gejala awal yang sering disepelekan karena fase ini sering terjadi. Oleh karena itu jika sudah sering mempertanyaan diri sendiri, bisa jadi kamu sedang menghadapi masa Quarter life crisis ini.
2. Merasa hanya ‘jalan ditempat’
Mungkin kamu sering terjebak dalam situasi apapun, atau kamu merasa hidup tidak berjalan sesuai dengan harapan bahkan usaha yang telah kamu lakukan. Nah mungkin itu salah satu tanda dari Quarter life crisis.
3. Kurang Motivasi
Mungkin ada saat dimana kamu malas dan tidak semangat menjalani aktivitas apapun, bahkan seperti bekerja atau sekedar melakukan hobi. Bisa jadi kamu sedang mengalami Quarter life crisis ini.
4. Bingung Memilih Keluar Zona Nyaman atau Tidak
Kamu sering bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, namun takut untuk keluar dari zona nyaman tersebut? Mungkin kamu memang sudah nyaman dengan pekerjaanmu yang sekarang, namun hal tersebut tidak akan membuatmu berkembang. Kamu mungkin berpikir jika memulai pekerjaan baru maka akan bermula pada nol lagi dan itu sulit, hal tersebut yang membuatmu tidak mau keluar dari zona nyamanmu. Hal tersebut merupakan salah satu contoh jika kamu sedang mengalami quarter life crisis.
5. Tidak Bahagia dengan Pencapaian yang Didapat
Setelah memilih untuk menetap di pekerjaan tersebut, Kamu hanya melakukan hal-hal yang sudah kamu ketahui dan pencapaiannya pun terasa kurang. Merasa tidak berbahagia dengan pencapaian yang sudah didapat pun adalah gejala munculnya quarter life crisis.
6. Merasa ‘Terombang-ambing’
Kamu sering ragu apakah kamu memilih pasangan yang tepat ? atau merasa terombang ambing dengan masalah percintaan? atau bisa juga kamu merasa bahwa kondisi finansial tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluarannya, sehingga tidak memiliki tabungan untuk masa depan? Hal tersebut seringkali terjadi pada usia 20an, masalah-masalah tersebut juga termasuk salah satu dari Quarter life crisis.
7. Tertekan dengan Lingkungan Sekitar
“Kapan kamu menikah?” “Kapan kamu memiliki pekerjaan?” Pertanyaan-pertanyaan keluarga ataupun lingkungan sekitar juga seringkali membuatmu tertekan. Perasaan tertekan tersebut yang membuatmu bingung terkait masa depan yang akan kamu hadapi. Hal tersebut juga merupakan salah satu dari Quarter life crisis.
Penyebab Quarter Life Crisis
Dikutip dari (ALODOKTER) terdapat beberapa kondisi yang memicu terjadinya Quarter life crisis, diantaranya :
1.Mengalami masalah pekerjaan atau finansial
2.Merencanakan karier dan masa depan
3.Menjalani hidup mandiri untuk pertama kalinya
4.Menjalani hubungan romantis yang serius untuk pertama kalinya
5.Mengalami putus cinta setelah menjalani hubungan yang serius sekian lama
6.Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dahulu
7.Membuat keputusan pribadi atau profesional yang akan bertahan dalam jangka waktu yang lama
Lalu Bagaimana Cara Menghadapi Quarter Life Crisis ini ?
Mengalami Quarter life crisis diusia 20-an merupakan hal yang wajar terjadi bagi individu, namun hal tersebut tidak boleh dianggap remeh dan harus dihadapi dengan bijak, karena quarter life crisis jika tidak dihadapi dengan bijak maka akan memunculkan penyakit psikologis seperti frustasi, depresi dan penyakit psikolohis lainnya. Berikut adalah cara bagaimana kita menghadapi Quarter life crisis, diantaranya :
1. Selalu berpikir positif
Tidak jarang seringkali kamu pasti pernah merasa insecure dengan perkembangan orang lain diatasmu. Hal tersebut dapat membuatmu merasa gelisah, kebingungan dan membuat pikiran-pikiran negatif seringkali muncul dalam kepala. Hal tersebut akan membuat kamu semakin down dan tidak memiliki semangat dalam menjalani keseharianmu. Oleh karena itu mulai sekarang berusahalah untuk selalu berpikir positif dalam keadaan apapun. Berpikir positif dapat membuatmu semakin semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa adanya pikiran pesimis yang muncul dalam diri kamu, serta akan memudahkan dirimu untuk mencapai tujuan hidup.
2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang lain, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuang-buang waktu dan membuat kamu semakin khawatir dengan kehidupanmu. Fokus saja dengan pencapaian yang akan kamu raih tanpa membandingkan dirimu dengan orang lain.
3.Ubah keraguanmu menjadi sebuah tindakan
Ketika kamu menjumpai keraguan dalam dirimu, jadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Isi hari-harimu dengan hal-hal positif untuk menemukan jawaban dari keraguanmu.
4.Gali lebih potensi diri
Setiap individu pasti memiliki kelebihan masing-masing, dikarenakan setiap individu pasti memiliki keunikan yang ada dalam dirinya. Jika kamu merasa bingung dengan masa depanmu, kamu bisa mengenal diri sendiri dan mulai menggali potensi yang ada dalam diri sendiri dan konsisten untuk mengembangkannya.
5.Membuat rencana hidup
Mulai sekarang buatlah rencana hidup yang akan kamu capai setidaknya 5 tahun kedepan. Selain membuat planning 5 tahun kedepan, kamu juga harus membuat bagaimana kamu bisa meraih mimpi dalam 5 tahun tersebut. Dengan hal tersebut, kamu akan lebih fokus untuk mencapai tujuan hidupmu tanpa merasa cemas akan masa depan.
6.Temukan orang-orang yang bisa mendukung kamu
Carilah orang-orang disekeliling kamu yang bisa mendukung impian dan cita-citamu. Atau orang-orang yang dapat membuatmu terinspirasi dengan kehidupannnya dan akan membuat kamu menjadi lebih baik dalam menjalani tujuan hidup.
7.Belajar mencintai diri sendiri
Dan yang terakhir adalah mulailah belajar mencintai diri sendiri. Karena dengan kamu mencintai diri sendiri, kamu dapat menghargai proses dan pencapaianmu menggapai impian saat ini. Tanpa kamu sadari hal kecil seperti belajar mencintai diri sendiri dapat membuat hidupmu lebih menyenangkan tanpa adanya rasa cemas karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Yuk cintai diri sendiri untuk kehidupan yang lebih baik :)
Ditulis Oleh :
Nidaaul Husna (Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Walisongo semarang)
Referensi
Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran Religiusitas terhadap Quarter-Life Crisis (QLC) pada Mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 5(2), 129-138.
Rosalinda, I., & Michael, T. (2019). PENGARUH HARGA DIRI TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN PASANGAN HIDUP PADA WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI QUARTER-LIFE CRISIS. JPPP-Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 8(1), 20-26.
Afnan, A., Fauzia, R., & Tanau, M. U. (2020). HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN STRESS PADA MAHASISWA YANG BERADA DALAM FASE QUARTER LIFE CRISIS. Jurnal Kognisia: Jurnal Mahasiswa Psikologi Online, 3(1), 23-29
https://glints.com/id/lowongan/quarter-life-crisis-adalah/#.YM7-xmgzbIW
https://www.alodokter.com/memahami-quarter-life-crisis-dan-cara-menghadapinya
https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/quarter-life-crisis-adalah/
https://www.kompress.upj.ac.id/post/5-tips-mengadapi-quarter-life-crisis-yang-muncul-pada-usia-20-tahunan
Comments
Post a Comment